CHAPTER 13 : Ketakutan Azar.
***
Tiga motor sport berwarna hitam itu berhenti didepan sebuah cafe yang terletak di pinggir jalan raya. Setelah memarkirkan motor masing-masing, A3 masuk kedalam dengan seragam sekolah yang masih melekat ditubuh mereka. Awalnya ingin pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Khesa, namun saat sampai disana, tidak ada tanda-tanda jika cowok itu masih di rawat.
Akhirnya Alfa menghubungi Khesa dan katanya sudah keluar dari rumah sakit. Bahkan, cowok itu sudah masuk kerja. Khesa juga mengirimkan alamat cafe jika mereka ingin berkunjung.
"Selamat datang." sapa pegawai disana.
Mereka bertiga pun membalasnya dengan senyuman.
"Mbak, apa bener Khesa udah kerja lagi?" tanya Alfa.
"Iya, mas. Tadi pagi Khesa kesini, katanya dia udah sehat dan siap kerja." jawab mbak-mbak yang tadi nyapa.
"Kalo boleh tau, dia dimana ya?" tanya Azel, ia juga penasaran dengan keadaan Khesa.
"Kayaknya tadi di suruh buang sampah ke belakang --nah itu mas Khesa." mbanya nunjuk kearah pintu yang menghubungkan dapur dan kasir.
A3 menoleh hampir bersamaan. Disana, seorang cowok dengan pakaian baristanya dan dahi yang masih diperban sedikit itu sedang berbicara dengan seorang office boy, mungkin.
"Bang Khesa!" panggil Azar dengan suara yang lantang. Membuat pengunjung disana menoleh kearah tiga cowok bersaudara itu.
Khesa yang merasa terpanggil pun menoleh dan tersenyum lebar. Kemudian cowok itu mendekat dengan berlari kecil sebelum memelankan langkahnya saat melihat Azel disana.
Entah kenapa jantungnya kini berdetak lebih cepat karena melihat wajah Azel yang sangat mirip dengan ibunya itu. Khesa juga tidak tahu kenapa Azel bisa sangat mirip, mungkin ini sebuah kebetulan?
Kepalanya pusing, terasa seperti dihantam baru dengan kuat. Ia berpegangan dengan meja yang kosong pengunjung. Perasaan Khesa kini menjadi marah dan tidak terkendali saat melihat Azel disana dengan senyuman manisnya yang terus mengembang sebelum berlari mendekatinya, bersamaan dengan Alfa dan Azar.
"Bang, lo kenapa? Kalo masih sakit ngapain kerja sih?!" ujar Alfa, ia mengguncang sedikit tubuh Khesa agar sadar.
Azel hendak membantunya, namun Khesa dengan kuat mendorong tubuh Azel sampai sang empu mundur beberapa langkah.
"Minggir! Nggak usah deketin gue!" bentaknya pada Azel.
Azel tentu bingung dengan sikap Khesa yang kini menjadi pemarah terhadapnya. Apa karena dia tidak menjenguk Khesa? Azel rasa, itu bukan masalah besar kan? Mengingat dia juga sibuk belajar dan sebagainya.
"Mending lo istirahat aja dulu, Bang. Gue anterin pulang." Azel kembali menyentuh tangan Khesa berniat memapah cowok itu.
Tetapi, Khesa malah mendorong kuat Azel hingga terjatuh, Khesa berteriak. "GUE BILANG MINGGIR, LO BUDEG??"
Seluruh orang yang berada disana pun terkejut akibat suara Khesa yang sungguh keras. Hega awalnya hanya memperhatikan dari jauh, namun kini ia akan turun tangan karena ini sudah keterlaluan, mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
A3
RandomIni bukan tentang geng anak sekolah yang terdiri dari tiga orang, melainkan tiga saudara yang memiliki nama yang huruf depannya A dan beragam sifatnya. ⚠️BUKAN BL/HOMO/GAY Start : 08/06/2023 End : -