CHAPTER 14 : Pertemuan Yang Tak Disangka.
***
Hari gelap karena matahari sudah tidak menampakan dirinya dan juga awan mendung yang menutupi sebagian besar bintang maupun bulan diatas sana. Kini, ketiga remaja itu sedang mengalihkan pikiran wanita kesayangannya. Didepan televisi dan dibawah lantai beralaskan karpet bulu berwarna ungu, mereka bercerita layaknya keluarga yang amat bahagia. Seakan melupakan semuanya yang terjadi beberapa jam yang lalu.
Azar kini selalu bergelayut manja kepada Azel, dia sungguh tidak mau berjauhan dengan abangnya itu. Sejak tragedi yang membuat Azar menangis, Azel menjaganya agar tidak ada air mata yang keluar dari mata Azar.
Yah, hanya saja tadi hampir menangis karena Alfa terus saja menggoda si bungsu.
"Bunda, Alfa boleh tanya?" Alfa memposisikan kepalanya agar nyaman dipaha Mama Elzina.
Posisi mereka ; Mama Elzina yang duduk sambil menyandar pada sofa dan dipaha wanita itu ada Alfa yang sedang tiduran. Serta Azar yang menyender pada dada Azel yang duduk di belakang cowok itu sambil menyila kakinya. Dipelukan Azar, terdapat dua macam snak untuk dinikmatinya, sesekali menyuapi Azel jika ingin.
"Nanya apa, sayang?" dengan lembut, surai Alfa di usap oleh Mama Elzina.
"Kenapa Bunda mau nikah sama si brengsek- Papa maksudnya." Alfa membenarkan ucapannya saat lengannya dicubit oleh Azel.
"Bukannya kebanyakan perempuan nggak mau diduain. Ini malah Bunda di tigain." Lanjut AlfaAlfa dengan nada sarkasnya.
Alfa sebenarnya paling benci laki-laki yang berpoligami. Namun, jika itu Papanya sendiri, apa masih bisa benci?
Mama Elzina nampak berpikir sebelum menjawab. "Kalian mau dengerin cerita panjangnya Mama?"
Sontak Alfa dan Azar langsung duduk tegak menghadap Mama Elzina. Ini adalah momen yang menyenangkan bagi sebagian anak, mendengarkan cerita masa lalu orang tua mereka.
"Mau, Mama! Sekalian ceritain gimana Mama Ola bisa nikah sama Papa dan Mama Clara juga!" seru Azel dengan riang. Membuat Mama Elzina tertawa melihatnya.
"Yakin kalian nggak bosen?" Mama Elzina menatap tiga anaknya.
"Nggakkk!!!" seru A3.
"Okey, Mama cerita dari siapa dulu nih?"
"Dari Bunda lah, nanti Bunda Clara, terus Bunda Ola." ujar Alfa yang diangguki oleh dua saudaranya yang lain.
"Hmm... Sebenarnya, Mama sama Papa itu dijodohin sama orang tua kami. Awalnya Mama menolak karena udah ada dambaan hati."
"Ciakhhh... dambaan nggak tuh." potong Azar, hal itu membuat Alfa menepuk keras kepala Azar.
"Dengerin dulu, ege." kata Alfa.
Azar langsung menatap Azel dengan wajah sedihnya. "Abangg..." lalu memeluk Azel dari samping.
Azel hanya menghela napasnya saja, sabar sebenarnya dia tuh. Cuma meledak dikit kadang-kadang.
"Lanjut, Bunda."

KAMU SEDANG MEMBACA
A3
LosoweIni bukan tentang geng anak sekolah yang terdiri dari tiga orang, melainkan tiga saudara yang memiliki nama yang huruf depannya A dan beragam sifatnya. ⚠️BUKAN BL/HOMO/GAY Start : 08/06/2023 End : -