CHAPTER 11 : Ibunya Khesa?
***
Azar menatap langit biru yang sangat menyejukkan hatinya. Walaupun keadaanya saat ini panas sih, tapi menatap langit itu bisa membuat Azar tenang. Cowok itu sebenarnya belum boleh berangkat sekolah oleh Mama Elzina, karena keadaan Azar yang tidak memungkinkan untuk menjalankan aktivitas seperti biasa.
Tubuh cowok itu kini melemah semenjak kemarin. Napsu makannya juga berkurang, jarang tersenyum padahal yang paling kocak di keluarga adalah Azar.
Sekaleng soda dingin menyentuh pipinya, membuat Azar sedikit terkejut. Ia lantas menoleh kearah belakang agar dapat melihat siapa pelakunya.
"Jangan kebanyakan ngelamun, kesurupan tau rasa lo. Hantu disini binal soalnya."
"Hantunya boti, ya?"
"Kenapa boti, cuk?!"
"Kan yang binal kayak gitu biasanya boti."
"Tahu darimana?"
"Sumedang."
"Tai!"
Azar terkekeh kecil saat melihat wajah Alfa yang kesal itu. Mata lucunya menatap Azar dengan tatapan marahnya. Bukannya takut, si Azar malah menoyor kepala Alfa.
Alfa mengambil duduk disamping Azar persis, kemudian menyodorkan sekaleng soda tersebut kedepan wajah Azar.
"Minum, nanti lo dehidrasi gue yang kena omel." ujar Alfa.
"Thanks, Paj." Azar menerimanya, namun tidak dia minum, mungkin nanti.
Helaan napas keluar dari mulut Alfa, hal itu membuat Azar menoleh dengan tatapan bingung.
"Lo tau nggak apa yang paling gue benci seumur hidup gue?" tanya cowok itu tiba-tiba.
"Pernah berak dicelana waktu MOS di SMP." sahut Azar cepat. Karena memang itu yang paling diingat oleh Azar.
"Yeehh, bocah! Bukan, njir!"
"Terus apa, dong?"
"Dibohongin sama Papa kalau Bunda bakal balik waktu gue kecil dulu. Gue benci karena nggak sempet pamitan sama Bunda, nggak sempet main sampai gue besar sama Bunda. Nggak bisa ngerasain gimana kalau tidur selalu diusap kepalanya."
Azar menatap dalam saudaranya itu yang sedang bercerita. Apa yang dikatakan oleh Alfa adalah benar adanya. Semenjak Alfa kehilangan Bunda Clara, semuanya terasa terenggut habis dibawa oleh wanita itu.
Sering kali Azar mendengar isakan Alfa waktu dulu karena cowok itu sangat ingin bertemu dengan sang Bunda.
"Gue selalu iri ngeliat lo sama Bang Ajel yang masih punya Bunda, masih bisa ngerasain diusap kepalanya kalau mau tidur. Gue iri, Zar."
Mata Azar kini berkaca-kaca menahan tangis. "Tapi gue udah kehilangan, Paj. Gue udah ngerasain apa yang lo rasain. Itupun gue nggak tau bakal kuat apa nggak, rasanya dunia gue hancur waktu Mama dinyatakan meninggal."
"Gue tau hancurnya lo, dan gue paham perasaan lo. Tapi bukannya kalau kita nggak bisa ikhlasin Bunda Ola, dia bakal nggak tenang juga."
![](https://img.wattpad.com/cover/339701877-288-k161526.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
A3
RandomIni bukan tentang geng anak sekolah yang terdiri dari tiga orang, melainkan tiga saudara yang memiliki nama yang huruf depannya A dan beragam sifatnya. ⚠️BUKAN BL/HOMO/GAY Start : 08/06/2023 End : -