Bab 21

1K 33 4
                                    

Happy reading Phi/Nong-kha~~
Jika ada typo tolong beritahu 🙇🏾‍♀️








"Kenapa P'Khom menelpon lagi?... Aku tidak akan membiarkanmu bekerja dengannya lagi," ucap Itt langsung ketika Day menutup telepon.

"Dia tidak ingin aku kembali bekerja. Dia baru saja mendapat pesan dari seseorang untuk diajak bicara. Jadi aku memintanya untuk datang ke rumahku besok," kata Day sambil mengerutkan kening.

"Tetap seperti itu," jawab Itt.. Kim datang setelah mencuci piring.

"Apa yang terjadi?" tanya Kim

"Tidak ada... Uh... Kim, apakah kamu ingin menonton film?... Hari ini banyak film," Itt bertanya karena dia melihat hari sudah agak larut.

"Baik," jawab Kim.

"Kalau begitu aku akan naik ke atas dan mengambil filmnya dari kamar tidur dulu. Kamu mau lihat apa, Day?" tanya Itt sambil menoleh ke arah kekasihnya.

"Letakkan kotak itu dan biarkan Kim memilih sendiri," kata Day, mendorong Itt untuk bangkit dan menuju ke atas.

"Itt benar-benar seperti anak kecil," kata Kim sambil tersenyum setelah Itt berjalan ke atas.

"Dia seperti anak kecil saat bersamaku. Saat dia keluar, dia ada di mana-mana... dia selalu menemukan hal-hal yang membuatku pusing," jawab Day, namun senyuman tersungging di sudut mulutnya.

"Tapi kamu menyukai Brick, bukan?" Kim bertanya sambil menoleh ke arah Day.

"Ya... dialah satu-satunya yang membuatku sangat mencintainya," ucap Day dengan nada serius. Kim merasakan sedikit sakit di dadanya, namun ia harus menahan perasaannya.

"Nah, sekarang lebih mudah bagimu untuk mengatakan 'cinta' dibandingkan sebelumnya. Kamu belum pernah mengucapkan kata itu sebelumnya." Ucap Kim sambil tersenyum tak ingin menyindir.

"Yah, itu karena Itt lagi. Aku tidak terlalu baik di masa lalu. Kata cinta tidak pernah terucap, tapi saat aku mulai berpikir bahwa hidup kita ini singkat... kita tidak tahu kapan kita akan mati. Jika ada sesuatu dalam pikiran kita, lebih baik kita mengatakannya dengan lantang sebelum terlambat dan menyakitkan lagi," kata Day memberi tahu Kim betapa Day sangat mencintai Itt.

"Kapan aku akan bertemu seseorang yang sangat mencintaiku seperti kamu mencintai Itt," ucap Kim dengan nada sedikit bosan.

"Kenapa banyak berfikir, hal seperti itu datang atau pergi, aku pun tidak yakin, bisa besok atau lusa. Orang yang sangat mencintaimu. Bisa muncul tanpa sadar", kata Day pada temannya tanpa pikir panjang.

"Pergi!" Suara Itt terdengar saat dia berlari ke atas.

"Itt, jangan lari!" Day langsung memarahinya, Itt mengerutkan kening.

"Kamu tidak harus memasang wajah seperti itu. Apa yang akan kamu lakukan jika kamu terjatuh dari tangga? " Ucap Day saat melihat wajah pacarnya.

"Itu akan menyakitkan," jawab Itt sinis. Kim tidak bisa menahan tawa. Itt meletakkan kotak CD di atas meja di tengah ruangan.

"Kim pilih apa yang ingin kamu lihat," kata Itt pada Kim. Kim membuka kotak untuk memilih film yang akan ditonton. Mengambil sebuah film, Day menoleh untuk melihat sampul film di depan Itt dan tersenyum tipis.

"Mari kita lihat. Aku belum melihat bagian 2-nya," kata Kim sambil menyerahkannya kepada Day. Itt meliriknya sebelum meringis dan berbalik menatap wajah pacarnya, tampak skeptis.

/// Sial Hian.. ///

"Ayo kita menonton ini saja." kata Day. Itt tidak berani berkata apa-apa karena dialah yang membiarkan Kim memilih filmnya. Itt berjalan untuk menyalakan pemutar DVD. Kemudian Day bangun dan mematikan lampu.

Love Syndrome : Day-Itt Book 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang