009

500 33 0
                                    

[Peringatan chapter ini mengandung unsur 18+. BIJAKLAH MEMILIH BACAAN SESUAI USIA]





Nafas Seungcheol memburu, Langkah kakinya juga beradu dengan Langkah kaki orang yang sedang dia Tarik saat ini. Mereka sedang di Lorong rumah megah Seungcheol, bukan rumah tapi mansion megah. Jeonghan masih meronta kesakitan, tangannya pasti sudah memerah. Seungcheol sudah tak bisa membendung rasa cemburunya, Jeonghan harus menerima hukumannya.

"Masuk" perintah Seungcheol dingin Ketika mereka di depan pintu kamar yang terbuka sepertinya itu kamar Seungcheol.

"Aku ingin pulang, dan ini bukan rumah ku" jawab Jeonghan tak kalah dingin. Dia sudah cukup sadar saat ini.

"Masuk sebelum aku melakukan hal yang tak bisa kau bayangkan di sini" kekeuh Seungcheol. Jeonghan masih bergeming, mungkin Seungcheol lupa Jeonghan memang sekeras kepala dirinya.

"Yoon Jeonghan" Seungcheol menyebut nama lengkapnya dengan nada rendah dan dingin. Itu artinya Seungcheol tak bisa di bantah. Namun ini Yoon jeonghan, yang malah beranjak meninggalkan kamar itu. Seungcheol spontan menarik dan menggendong Jeonghan seperti karung beras di bahunya.

"Yaaa!!! Choi Seungcheol!!!" percuma Jeonghan berteriak kali ini. Pintu ditutup Seungcheol dengan keras tak lupa dia buang kuncinya entah kemana.

"Menurutlah selagi aku masih baik" ucap Sengcheol setelah dia menghempas Jeonghan di ranjang King sizenya.

"..." Jeonghan terdiam, matanya penuh amarah, kekalutan dan rindu tentu saja.

"Sepertinya kau lupa harus menjelaskan sesuatu pada ku" ucap Seungcheol dingin.

"Tak ada yang perlu aku jelaskan pada orang yang ingkar akan janjinya" balas Jeonghan yang beranjak dan mencari kunci kamar yang dibuang Seungcheol tadi.

"Bagaimana dengan orang yang pembohong?" Seungcheol tak mau kalah.

Jeonghan terdiam

"Kau tau betapa aku merasa kecewa dengan rahasia yang kau sembunyikan?"

"aku bukan ingin membohongi mu, tapi .... " jeonghan menatap mata Seungcheol

"Kau cukup cerdik untuk membuat alibi Jeonghan-na, 5 tahun ini pun kau berlagak seperti korban tapi nyatanya kau sedang memainkan peran untuk menyakiti ku kan?" Seungcheol sungguh meluapkan emosi yang dia pendam

"Sekarang kau membuatku berjuang sendiri disaat kau sebenarnya bisa membantuku, kau tau Ketika aku mengetahui CEO YJH group adalah ayahmu aku merasa kau sudah mensetting itu semua untuk mempermainkanku" Seungcheol menatapnya penuh luka.

"Aku bisa jelaskan Cheol-la..."

"Apa? Apa yang perlu kau jelaskan? Bukankah sudah jelas semuanya...?"

Jeonghan menatap Seungcheol yang penuh amarah dan kekecewaan, kemudian dia sadar menjelaskan apa yang terjadi pada Seungcheol sekarang bukan waktu yang tepat.

"Baik, jika kau tak ingin mendengar penjelasan ku. Biarkan aku pergi dari sini" ucap Jeonghan

Sungguh Seungcheol justru tak ingin Jeonghan pergi, dia malah ingin mengurung Jeonghan di rumahnya. Dia ingin Jeonghan menyadari kesalahannya dan menyesal kemudian Kembali ke pelukan Seungcheol. Tapi ... sekali lagi, Seungcheol lupa sekeras kepala apa Yoon Jeonghan.

"Berikan aku kunci kamarnya" ucap Jeonghan dingin. Dia sudah tak sabar dengan keadaan ini.

Tiba-tiba Hp Jeonghan berdering di saku celananya.

After 5 yearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang