010

525 32 0
                                    


Masih berlanjut yaa

Ingat! Bijak memilik bacaan yaa




Kamar megah Seungcheol menjadi saksi betapa indah kegiatan kedua insan ini. Karena melihat Jeonghan yang kelelahan Ketika menungging di sofa, Seungcheol memindahkan aktivitas mereka ke ranjang besarnya. Jeonghan sudah berbaring dengan pasrah dan Seungcheol yang sedang menciumi seluruh tubuh Jeonghan seolah memuja tubuh putih itu. Sudah tak bisa dihitung lagi ada berapa banyak kissmark ditubuhnya.

"Eughhh, Cheol-a please...." desahan Jeonghan

"what do you want sweety?" balas Seungcheol sensual

"Please, make me yours.." lirih Jeonghan memohon. Sungguh dia sudah tidak tahan dengan godaan Seungcheol ditubuhnya.

Tanpa kata, Seungcheol memposisikan dirinya di area bawah Jeonghan. Di hole Jeonghan sudah terlihat licin oleh pelumas alami hasil sp*rma Jeonghan sendiri.

"Bersiaplah, aku berjanji akan selembut mungkin" ucap Seungcheol

Dan Seungcheol mencoba secara perlahan memasukan "adiknya" ke dalam hole Jeonghan. Ini memang yang pertama untuk Jeonghan tapi sungguh sejak 5 tahun lalu Jeonghan selalu terbayang Seungcheol akan melakukan ini bersamanya. Jeonghan merasakan holenya yang perih namun nikmat hingga tetesan airmata keluar tanpa suara. Seungcheol mengira Jeonghan kesakitan dia ingin mencabut kembali "Adiknya" tersebut.

"No, go a head" lirih Jeonghan

"Maafkan aku jika menyakitimu karna ini" lirih Seungcheol kemudian menyalurkan perasaannya melalui ciuman-ciuman kecil yang dibalas Jeonghan untuk mengalihkan sakitnya.

"Eughhh..."perlahan Seungcheol menggerakan miliknya lembut tanpa memaksa dan menuntut

"Ahhh,,, Seungcheol-aa" desah Jeonghan. Dia sungguh merasa penuh dan nikmat sekarang. Seungcheol benar-benar memperlakukannya dengan lembut. Walau ini pertama kali baginya, sakit yang begitu dia dambakan sedari lama.

Seungcheol mempercepat ritme bercinta mereka Ketika Jeonghan tidak merasakan sakit lagi, sungguh dia ingin sekali mencapai puncak kenikmatan Bersama Jeonghan malam ini lagi dan lagi.

"Ahh,,, ahh,,, ahh...." Desah dan nafas keduanya sama-sama memburu

"Eugghhh... there..." Seungcheol menemukan titik kenikmatan Jeonghan.

"Ahh... eughhh. Jeonghan-na kau begitu nikmat" ucap Seungcheol disela-sela kegiatan mereka

Tak ingin menahan lagi, Jeonghan pun sampai di puncak kenikmatannya, cairan putih itu mengotori perutnya. Dan menyusul kemudian Seungcheol pun mengeluarkannya di dalam hole Jeonghan. Nafas keduanya memburu satu sama lain, dan Seungcheol pun merebahkan dirinya di samping Jeonghan yang kelelahan. Jeonghan masih mengatur nafas dan memejamkan matanya, Seungcheol menarik tubuh Jeonghan ke pelukannya.

"Terimakasih, aku mencintaimu" ucap Seungcheol yang dengan sadar mengungkapkan perasaannya

"Aku baru tau ada orang menyatakan cinta setelah bercinta" jawab Jeonghan yang memposisikan dirinya dipelukan Seungcheol

"Ya, dan itu aku. Jadi mulai sekarang, kau adalah miliku"

"Heii, Aku belum menjawabmu" protes Jeonghan

"Kau sudah menjawabnya barusan"

"Kapan?"

"Kau menjawabnya dengan tubuhmu sayang" lirih Seungcheol sambil mempererat pelukannya dan memberikan kecupan-kecupan di seluruh wajah Jeonghan. Hingga Jeonghan merasakan sesuatu Kembali menegang dibawah sana.

After 5 yearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang