011

477 34 2
                                    

"Terimakasih telah mengantarku pulang" ucap Jeonghan pada Seungcheol yang akhirnya membawanya pulang setelah seharian mereka habiskan di rumah mewahnya.

"Seandainya aku tidak banyak urusan aku akan melakukan banyak hal padamu" Seungcheol menarik Jeonghan dalam pelukannya. Hangat tubuh Jeonghan benar-benar membuatnya tenang disaat seperti ini.

"Apa pun rencanamu mengatasi hal ini, tolong biarkan aku membantumu" Jeonghan benar-benar khawatir dengan apa yang akan dilakukan Seungcheol. Ia yakin rencana besar telah terbesit di otak tampan pasangannya ini. Pasangan? Lantas setelah malam panas mereka kemarin apa pantas statusnya masih sahabat. Pipi Jeonghan memerah Ketika ingatan itu Kembali terputar diingatannya.

"Aku akan menghubungimu, yang jelas mungkin beberapa hari ini aku tidak bisa menemuimu. Aku akan fokus pada masalah ini dulu" Seungcheol membingkai pipi merah Jeonghan.

"Semoga berhasil" lirih Jeonghan kemudian mengecup bibir tebal Seungcheol.

Seungcheol pun membalas kecupan itu dengan lumatan-lumatan kecil. Merasakan perasaan yang membuncah dihati keduanya membuat Hasrat itu benar-benar sudah dipuncak seperti malam kemarin.

"Dengar, apapun langkah ku nanti tolong percayalah padaku" ucap Seungcheol Ketika lumatan itu berhenti

"Aku percaya padamu" lirih Jeonghan.

Namun deringan handphone Jeonghan berdering mengganggu moment intens itu.

"Ya..." ucap Jeonghan yang posisinya masih di dekapan Seungcheol. Lebih tepatnya, Seungcheol mendudukan tubuhnya di sofa dan Jeonghan dipangkuannya. Tentu saja dia tidak tinggal diam, tangannya mulai memasuki kemeja Jeonghan yang longgar. Padahal rencananya dia hanya akan mengantar Jeonghan pulang bukan malah menginap.

"Besok ada pertemuan general bersama perusahaan Kang Kyungho?" tanya Jeonghan pada Hyungwon yang sedang menelponnya.

"Baik urus saja pertemuannya Hyungwon-a..." ucap Jeonghan sengaja terdengar oleh Seungcheol, mau bagaimana lagi ini adalah Yoon Jeonghan yang begitu terbiasa menggoda Seungcheol. Dan kemudian dia merasakan geli dibagian leher jenjangnya. Bibir dan Lidah Seungcheol sedang menjelajahi leher putih Jeonghan sambil memberi hisapan-hisapan menggoda. Jelas saja dia melakukan itu, Ketika mendengar nama yang tidak asing yang telah merebut ciuman Jeonghan. Sebut saja Seungcheol masih cemburu dengan kejadian malam itu.

"Emmm.... " susah payah Jeonghan menahan desahannya saat godaan Seungcheol di lehernya dan tangan Seungcheol yang memainkan putingnya.

"Tuan..." suara Hyungwon memastikan Jeonghan masih di telponnya.

"Iya Hyungwon-a. Aku tutup" tepat Ketika Jeonghan menutup telponnya bibir Seungcheol meraup bibir merah Jeonghan, menghisap dan memasukan lidahnya.

"Euughhh...Cheol-aa"

"You know, I always jealous when you say his name" lirih Seungcheol

"And you know, he is my general manager" lirih Jeonghan

"That fact make me more Jealous" Seungcheol kemudian melepas kemeja Jeonghan dan meraup putting merah muda Jeonghan.

"Ahhh... Ahh... Cheol-aa" Jeonghan menggila Ketika Seungcheol mulai menggesekan daerah bawah mereka berdua.

"May I....?" lirih Seungcheol di depan Jeonghan. Selembut itu dia memperlakukan Jeonghan sebelum aktifitas bercinta mereka hingga Jeonghan tentu tidak bisa menolak.

"Do whatever you want..." lirih Jeonghan.

---

Jeonghan on top is the best view of him. Seungcheol yang sedang terlentang dengan Jeonghan yang ada diatasnya sungguh adalah pemandangan terindah bagi Seungcheol. Iringan desah yang keluar dan erangan nafas yang beradu benar-benar memenuhi udara di kamar Jeonghan. Suara dua tubuh yang beradu dengan Jeonghan yang memegang kendali atas aktifitas mereka, Seungcheol tak akan membiarkan siapa pun menyentuh Jeonghan.

After 5 yearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang