013

382 34 1
                                    


Haaaiiii

Karna antusiasme kalian akhir-akhir ini meningkat, jadi aku update sekarang

Senang gakkk????

Happy Reading :)

---

Gemerlap lampu-lampu menghiasi ballroom hotel Bintang lima. Berbagai tamu undangan sudah menghadiri acara termasuk para sahabat Seunghceol yang baru saja masuk menduduki meja terdepan.

"Aku tak habis pikir dengan apa yang Seungcheol rencanakan" komentar Wonwoo.

"Kau tak perlu berkomentar sayang" ucap Mingyu sambil menyuapkan makanan pembuka pada kekasihnya itu.

"Aku sangat tak suka ada di kondisi ini" balas Joshua yang diangguki oleh Minghao di sebelahnya. Seokmin dan Jun entah ada dimana mereka, setelah mengantar pasangan mereka ke mejanya mereka sudah menghilang begitu saja.

"Apa Jeonghan juga diundang?" tanya Minghao ppada Mingyu

"Tentu saja, dia adalah puncak acara hari ini" jawab Mingyu

"Aku akan menghubunginya, memastikan dia datang" Joshua meraih handphonenya dan mencoba menghubungi sahabatnya itu berkali-kali

Acara sudah dimulai, sambutan dan penampilan-penampilan menarik dari beberapa tamu undangan sedang berlangsung diatas panggung. Seungcheol dan Jiyeon sudah berdiri di panggung dari tadi, mereka tampak serasi dengan saling bergandengan tangan. Ada Kang Kyungho juga Paman Choi disana.

"Tuan, penerbangan kita satu 45 menit lagi" ucap Hyungwon mengingatkan Tuannya itu jika mereka akan terlambat ke bandara.

"Tenang saja, aku hanya akan melihat mereka memasang cincin" ucap Jeonghan

"Tuan sejak tadi Tuan Joshua menelpon anda" Hyungwon menyerahkan handphone yang Jeonghan titipkan padanya.

Jeonghan menatap layar dipegangannya. Sahabat macam apa mereka, hanya disaat seperti ini menghubungi Jeonghan dari kemarin Jeonghan mencoba menghubungi Joshua tapi tak diangkat malah hanya Seokmin yang menjawab telponnya.

Tepuk tangan menggelegar di ruangan itu menandakan bahwa cincin pertunangan telah resmi disematkan Seungcheol di jari Jiyeon. Senyum pun tak luput dari wajah pria tampan itu seolah Bahagia karna pertunangan itu terselenggara dengan lancar. Jeonghan meremas handphone di tangannya, dengan diiringi Hyungwon Jeonghan keluar dari ballroom tersebut tapi sebelumnya dia membuang handphone itu ditempat sampah loby hotel.

"Besok belikan aku handphone baru" ucapnya sebelum mobil mereka melaju arah bandara.

"Baik Tuan" ucap Hyungwon

Sepanjang perjalanan bahkan kini didalam pesawat bisnis class, Jeonghan akhirnya mengeluarkan airmatanya tanpa suara. Haruskah dia Kembali merasakan patah hati seperti 5 tahun lalu? Haruskah dia pergi lagi kali ini? Haruskan dia Kembali memulai dari awal perasaan yang dia punya? Seharusnya memang tak seperti ini, harusnya dia tak Kembali ke Seoul, harusnya dia tak Kembali pada Seungcheol, harusnya dia tetap ditempat persembunyiannya.

---

Bali memang memiliki cuca yang hangat, bahkan bisa menghangatkan suasana hati Jeonghan. Setelah landing, keesokan harinya dia langsung menghadiri acara Perusahaan terkemuka di Indonesia guna menjalin Kerjasama internasional tentu saja di temani Hyungwon dan beberapa petinggi di perusahaannya.

"Tuan ini Handphone baru anda" Hyungwon memberikan handphone merek terbaru pada Jeonghan pada malam harinya.

"Kau tak memasukan kontak siapa-siapa kan di dalamnya?" tanya Jeonghan

After 5 yearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang