11.) DEFFA

193 105 18
                                    

              بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

    ۞ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞

"𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡𝐮𝐦𝐦𝐚 𝐒𝐡𝐨𝐥𝐥𝐢 '𝐀𝐥𝐚 𝐒𝐚𝐲𝐲𝐢𝐝𝐢𝐧𝐚 𝐌𝐮𝐡𝐚𝐦𝐦𝐚𝐝 𝐖𝐚'𝐚𝐥𝐚 𝐀𝐥𝐢 𝐒𝐚𝐲𝐲𝐢𝐝𝐢𝐧𝐚 𝐌𝐮𝐡𝐚𝐦𝐦𝐚𝐝"

"𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗯𝗼𝗹𝗲𝗵 𝗺𝗲𝗻𝘆𝗲𝗻𝘁𝘂𝗵 𝘁𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻
𝗮𝗸𝘂, 𝗮𝗱𝗮𝗹𝗮𝗵 𝘀𝘂𝗮𝗺𝗶 𝗸𝘂 𝗸𝗲𝗹𝗮𝗸"
-𝗗𝗲𝘀𝗶 𝗠𝘂𝘁𝗶𝗮𝗿𝗮-

                «────── « ⋅ʚ♡ɞ⋅ » ──────»

Tak terasa, bel pulang pun berbunya, guru yang mengajar pun mengakhiri mengajar nya, murid semua pun mulai berdoa sesudah belajar, setelah selesai semua murid pada berbondong-bondong untuk pulang.

Sama dengan Desi ia baru menyusun buku-buku nya masuk kedalam tas dan keluar bersama teman-teman nya.

"Eh Desi kapan-kapan kita main ke rumah loh ya boleh gak?" tanya Selvi disela jalannya.

"Boleh, silahkan mau ke rumah aku pintu terbuka lebar untuk kalian" jawab Desi tertawa kecil.

"Haha oke deh sekalian belajar tentang agama ya gak" ucap putri

"Betul" jawab mereka bertiga bersama, mereka saling pandang dan ketawa bahkan Dina ikut menjawab dan tertawa, tau sendiri kan Dina kalo merespon hanya mengagukan kepalanya dan gak pernah tertawa, jangankan tertawa tersenyum aja tidak pernah jadi ada kemajuan ia menjawab dan bisa tertawa.

"Wah pada ngapain nih ketawa-tawa seru banget, ikut dong" celetuk Iyan tiba-tiba.

"Astagfirullah loh ngagetin aja tau gak"ucap Selvi sambil mengeluskan dadanya
bahkan keempat temennya juga terkejut.

"Waah selibaw seorang Selvi tiba-tiba bisa istighfar " ucap Iyan heboh.

"Cak loh mah, bisa lah emang gue jin apa" Selvi sangat kesal.

"Ya selama ini bukan kah uupss" ucap Iyan dan menutup mulutnya.

"Bener-bener loh ya" Selvi mau menghajar si iyan tapi tiba-tiba tangannya dipegang Desi.

"Sabar" ucap Desi tersenyum sambil mengusapkan bahu Selvi.

"Untung ada Desi kalo gak habis loh" ucap putri sambil menghembuskan nafasnya kasar.

"Eh ini siapa teman baru kalian? kenalin dong" tanya Iyan melihat Desi
Sedangkan Desi hanya menundukkan pandangannya ketika Iyan melihat kearah nya.

"Gak boleh enak aja gue gak suka kalo Desi sama loh kodok kurap" ketus Selvi.

"Enak aja di bilang kodok kurap orang ganteng gini, loh tuh ulet bulu deket dengan loh gatel-gatel tau gak" ia kesal tak terima masak dibilang kodok kurap orang ganteng gini pikir Iyan.

"Idih najis tau gak!"

"Udah, udah berantemnya kalian gak
capek apa berantem mulu" lerai Putri.

"Tau tuh Iyan Selvi berantem mulu nanti jodoh loh" sambung Itan.

"Eh bocil tau apa loh soal jodoh, najis tau gak jodoh gue si ulet bulu" jawab Iyan tak terima.

"Dih emng loh doang yang gak mau,
gue juga ogah kali"ucap Selvi kesal sambil menatapa tajam Iyan.

DEFFA [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang