بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
۞ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞
"𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡𝐮𝐦𝐦𝐚 𝐒𝐡𝐨𝐥𝐥𝐢 '𝐀𝐥𝐚 𝐒𝐚𝐲𝐲𝐢𝐝𝐢𝐧𝐚 𝐌𝐮𝐡𝐚𝐦𝐦𝐚𝐝 𝐖𝐚'𝐚𝐥𝐚 𝐀𝐥𝐢 𝐒𝐚𝐲𝐲𝐢𝐝𝐢𝐧𝐚 𝐌𝐮𝐡𝐚𝐦𝐦𝐚𝐝"
«────── « ⋅ʚ♡ɞ⋅ » ──────»"Kakak cantik kelja dicini?"tanya Deva dengan wajah polosnya.
"Gak kok, kakak hanya membantu toko kue nenek Kakak" jawab Desi tersenyum lembut.
"Hm gitu, kakak cantik Eva mau donat laca cobeli" ucap Deva mengganggu lucu.
"Cobeli?"gumam Desi bingung.
"Strawberry"celetuk Daffa menanggapi ucapan Deva yang candel itu, Daffa dari tadi memperhatikan interaksi kedua gadis ini.
Desi menganggukan kepalanya dan berucap
"Oke Eva mau donat rasa strawberry ya""Kak afa mau apa?"tanya Desi masih menjaga pandangannya.
"Es teh aja" jawab Daffa tak lepas dari pandangan ke arah Desi.
"Baik saya siapkan dulu permisi"ucap Desi dan berlalu dari sana.
"Abang kenapa kakak cantik menunduk telus ketika belbicala cama Abang?"tanya Deva menoleh kearah abangnya.
"Gak tau"jawab Daffa terlalu malas untuk berbicara, apalagi adiknya ini sangat bawel tidak berhenti berbicara.
"Hm Abang gak Acik"ucap Deva cemberut sambil menoleh kearah lain pura-pura merajut, sedangkan Daffa menghelah nafas frustasi ia harus sabar menghadapi bocil satu ini.
"Mending eva belbicala cama kakak cantik aja, dali pada cama Abang yang cangat ilit bicala"lanjutnya.
"Terserah"jawab Daffa memutar bola matanya malas.
"Permisi pesanannya sudah siap, silahkan dinikmati "ucap Desi yang baru datang membawakan pesanan mereka berdua.
"Acik donat eva cudah datang"sorak Deva semangat dan itu membuat para pengunjung disana dibuat menahan gemas melihat Deva karena pipi chubbynya bergerak kesana-kemari seperti mau tumpah.
'Gemesnya pengen cubit 'batin Desi sambil melihat Deva ia mati-matian menahan tangannya agar tidak mencubit pipi Deva.
"Kakak cantik temenin eva makan ya"ucap Deva sambil menggenggam tangan Desi lembut dengan tangan mungilnya.
"Eh kakak mau layanin pelangan yang lain, eva sama abang kamu aja dulu ya"
"Yah tapi eva mau ditemenin cama kakak cantik "ucap Deva dengan wajah melasnya.
"Eva bareng Abang aja!"ucap Daffa tegas tak ingin dibantah, mata Deva berkaca-kaca ia pun menundukkan kepalanya.
Desi melihat Deva sedih pun tak tega ia pun menyetujui
"Eva sayang mari kakak temenin tapi hanya sebentar ya, kakak harus bantuin ibu kakak" ucap Desi lembut mengusap kepala Deva dengan sayang.Deva yang mendengar ucapan Desi pun mendongakan kepalanya dan melihat Desi tersenyum manis.
"Benelan kakak cantik?"tanya Deva memastikan apakah ia salah dengar.
"Beneran"jawab Desi lembut.
"Acik ditemenin cama kakak cantik"sorak Deva semangat sambil bertepuk tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEFFA [SEGERA TERBIT]
Teen FictionAssalamu'alaikum wr.wb ⚠️ FOLLOW DULU SEBELUM BACA ⚠️ REVISI SETELAH TERBIT! DILARANG MENGCOPY! / PLAGIAT! (Allah Maha melihat) Hay semuanya selamat datang di cerita pertamaku, ceritaku ini mence...