Perjalanan kami pun berjalan dengan lancar, "De, kamu sendiri belum jawab pertanyaan kakak yang di club? Km pergi club di ajak sama kakak kelas yang mana? Apa kakak kenal?" Tanya ku, tapi tidak di hiraukan oleh Rora."De, kok km diem aja?" Tanya ku.
"De, km gak pingsan kan?" Tanya ku khawatir.
Tapi tak lama, aku mendengar dengkuran dari Rora.
"Astagah, malah tidur" Ucap ku."Untung kakak iket badan km de" Jawab ku lagi.
Tak lama, Gw dan Rora pun sampai Di Mansion.
"Malam non" Sapa Pak Djarot selaku security di Mansion gw.
"Shuttt pak, jangan berisik" Ucap ku, sambil menengok kebelakang.
"Eh maaf non, Pak djarot gak tau" Jawab nya.
"Iyah, pak bisa tolong pegangin Rora sebentar?" Tanya ku.
"Oh Iyah, non bisa" Jawabnya.
Pak Djarot pun segera memegangi Rora, dan aku pun langsung melepaskan kain yang ada di badan kita berdua.
"Makasih yah Pak" Ucap ku.
"Sama-sama non" Jawabnya.
Saat gw ingin masuk, gw melihat mobil yang gak asing.
" Heummm sepertinya Appa udah pulang deh" Tanya ku dalam hati
Gw pun segera bertanya ke Pak Djarot, "Oh Iyah pak, Appa udah pulang yah?" Tanya ku.
"Sudah non" Jawabnya.
"Dari tadi?" Tanya ku lagi.
"Lumayan lah non" Jawab nya lagi.
Gw pun segera menghela nafas, "huft, otw kena omel nih gw" Ucap ku dalam hati.
"Untung Rora masih tidur" Ucap ku lagi.
"Eummm non, non mau pak djarot bantu?" Tanya pak djarot, menghilangkan lamunanku.
"Ah, gak usah pak. Saya bisa sendiri kok, tolong masukin motor saya yah pak" Ucap ku.
"Oh, baik non"
Gw pun masuk ke dalam Mansion, dan yah benar saja, di dalam Mansion sudah ada Appa Tiri, dan saudari² Tiri ku yang menunggu. Entah menunggu ku, atau menunggu Rora. Tapi seperti nya mereka menunggu Rora, bukan gw.
"Bagus, kamu bawa adek kamu kemana malam-malam begini Lee Canny Phondecha Phiphat" Omel Appa.
"Bisa jangan marahin gw dulu gak? Bawa Rora dulu masuk ke kamar nya, biar dia istirahat dulu. Baru luh boleh omelin gw sepuasnya" Ucap ku.
"Canny, kamu harus sopan dengan Appa" Ucap Ruka, Saudari tiri ku yang pertama.
"Gw udah sopan kok, gw cuma mau Rora di bawa masuk dulu ke kamar nya. Emang itu gak sopan?" Tanya ku.
"Tapi gak usah make gw, luh juga bicara dengan Appa nya" Omel Ruka lagi, yang membuat Rora hampir terbangun.
"Tuh kan, gw bilang juga apa. Bawa adek gw masuk dulu, gw gak mau adek gw terganggu tidur nya karena pertengkaran yang unfaedah ini" Omel ku.
Appa pun menghela nafas nya, "Ya sudah Asa, kamu bawa Rora masuk ke dalam kamar nya terlebih dahulu"
Asa pun mengambil Rora dari gendongan gw, dan gw pun menyerahkan Rora. "Bawa Pelan-pelan, jangan sampe adek gw kebangun" Omel ku.
"I, Iyah" Jawab Asa, Selaku saudari tiri ku yang ke tiga.
"Ini jaket siapa? TBM? Apa itu?" Tanya asa dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweety Rommate [GXG]
Teen FictionWarning 🔞‼️ CERITA INI MENGANDUNG BAHASA YANG KASAR, DAN BANYAK ADEGAN 18+. DIHARAPKAN UNTUK DAPAT MEMILIH BACAAN SESUAI UMUR MASING-MASING! GXG❗ INI CERITA PERTAMA SAYA TENTANG BABY MONSTER, JIKA ADA KESALAHAN MOHON DI MAKLUMI:) JANGAN LUPA TUK...