Bagian 18

790 35 14
                                    

Sedangkan Ruka, dia sedari tadi seperti sedang memikirkan sesuatu. Ia memikirkan dari mana manajer itu tau nama canny? Padahal sebelum nya, kami tidak ada panggil nama canny. Dan, ia bingung kenapa manajer itu langsung nurut dengan canny? Ruka pun melihat lekat ke arah canny, melihat dengan tatapan intimidasi nya.
"Can, siapa sebenarnya kamu?" Tuturnya, dalam hati Masih memperhatikan canny.
*******

Tak lama, Waiter pun datang kembali dengan membawa obat yang tadi telah canny pesan. "Ini nona obatnya" Tutur waiter dengan sopan, sambil memberikan obatnya kepada canny.

Gw pun segera mengambil obat tersebut dan segera memberikannya kepada asa, "ini obat buat lu, langsung di minum yah" Ujar ku, yang langsung diangguki oleh asa.

Asa pun segera meminum obat tersebut, "gimana? Udah enakan?" Tanya ku, yang langsung mendapatkan anggukan dan senyuman dari asa. "Emm, udah membaik. Terima kasih" Jawab nya.

"Yasudah, lanjut makan lagi yuk? Rora masih lapar soalnya" Ujar rora, yang langsung mendapatkan senyuman dari kami semua.

"Adik eonni masih lapar?" Tanya ku, bukannya di jawab rora malah bertanya balik kepadaku. "Memang nya eonni sudah kenyang?" Tanya nya balik, membuat ku menggelengkan kepalaku kecil.

"Belum sih" Jawab ku singkat, "yaudah ayo eonni kita lanjut makan" Balasnya.

Kami pun melanjutkan makan bersama, setelah beberapa menit lamanya, kami pun selesai makan.

Sekarang waktu menunjukkan jam 15:00pm, "udah sore nih, eonni nginap kan di mansion Lee?" Tanya rora, berharap jika eonni nya itu mengabulkan permintaan nya itu.

Sudah lama juga ia tidak tidur bersama eonni kesayangannya itu, ia juga rindu dibacakan dongeng oleh eonni nya. Walaupun ia sudah SMP, tapi ia masih senang di bacakan dongeng oleh canny.
Menurutnya, disaat seperti itu ia merasa jika eomma nya lah yang sedang membacakan nya dongeng. Walaupun terkadang, ia juga sukaa sedih jika mengingat seseorang bidadari cantik yang selalu melindungi nya itu. Tanpa sadar, air matanya pun keluar begitu saja.

"Eoh, aurora? Kamu nangis?" Tanya Pharita, sontak itu membuat rora menjadi pusat perhatian mereka, terutama canny. Rora pun segera menghapus air mata nya itu, "de, wae?" Tanya canny panik.

"Ahh, molla" Jawabnya masih menghapus air mata nya, canny pun segera menghampiri nya. "Kamu kenapa nangis hemm? Apakah ada yang menyakiti adik eonni ini?" Tanya ku, khawatir kepada nya.

Rora pun segera menggelengkan Kepala nya kuat, "ani, Rora hanya teringat oleh eomma saja" Sontak itu membuat mereka semua terdiam, dan melihat iba kepada Rora, terutama canny, ia sangat merasakan apa yang sedang Rora rasakan.

"Eonnie, apakah nanti malam eonnie bisa menginap sehari saja di mansion kami? Rora kangen di dongengin oleh eonnie" Pinta Rora, "ok, eonnie akan menginap dan tidur bersama adik kesayangan eonnie ini" Jawab Canny, sambil mencubit pipi Rora yang seperti kue bakpao.

Rora pun seketika tersenyum, dan segera memeluk eonnie nya itu. "Gomawoo eonnie" Tutur Rora, "nee" Jawab Canny, sambil membalas pelukan sang adik.

"Yaudah, habis ini kita mau kemana?" Tanya ku, sambil melihat ke arah yang lainnya.

"Bagaimana kalo kita main saja eonnie, kita main ke time zone. Rora sudah lama tidak bermain di sana bareng kalian semua" Ujar Rora, dengan sangat exited.

"Gimana semua?" Tanya ku, sambil melihat kearah mereka semua.

"Kami ikut kamu aja can" Jawab ruka dan hyun suk, bersamaan.

"Ok, kalo gitu deal kita ke time zone" Balas ku, Rora yang mendengar nya pun menjadi lebih senang tak percaya.

"Eonnie, kita bener ke time zone? Eonnie ga bohong kan?" Tanya Rora tak percaya, "bener dong, apapun yang Rora mau eonnie pasti akan turuti. Selagi itu membuat adik kesayangan eonnie ini bahagia" Jawab ku, yang lagi-lagi membuat Rora memeluk ku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Sweety Rommate [GXG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang