Bagian 15

750 41 0
                                    

~Saengil Chukkae, Chiquita🥳. Pemeran utama dari cerita ini🤗, Adek kesayangan para eonni²nya~

******
Setelah sekian lama gw pingsan, gw  merasakan ada air yang jatuh di wajah gw. Dan gw pun tersadar, "akh, kepala gw" ucap ku, langsung memegangi kepalaku yang masih terasa sangat sakit. "Gw'gw kenapa bisa disini?" sambung ku, yang mencoba mengingat kembali apa yang telah terjadi.

Setelah beberapa menit gw mengingat, gw pun akhirnya ingat dan gw langsung melihat Handphone gw. Dan yah, benar saja jika ruka dan Hyun suk menelpon ku berkali-kali.
"Rora, gw harus nemuin Rora. De mian, eonni lama menemui mu. Eonni harap, kamu bisa bertahan sampai eonni datang" Monolog ku, yang langsung mencoba berdiri.

Tapi sayang nya, tangan kiri ku masih saja sakit. "Akh, sakit. Gak, gw bisa bertahan. De, tunggu eonni. Eonni segera kesana" Monolog ku, yang mencoba berdiri kembali.

Dan syukur nya, gw pun bisa berdiri kembali. Gw pun segera menaikan motor, dan saat gw ingin mengendarai nya. Tangan kiri gw, sakit kembali. "Tuhan, tolong berikan canny kekuatan. Sedikit saja, sampai canny bisa bertemu Rora kembali" Monolog ku, menahan rasa sakit ini.

Gw pun memaksakan nya, dan tak lama akhirnya gw pun sampai di mansion Lee. "Pak, dimana Rora?" Tanya ku, lesu. "non, non canny kenapa? Non canny sakit?" Tanya Pak Djarot, satpam di kediaman Lee.

"Ga pak, Rora masih di dalam kan?" Tanya ku lagi. "Non, non beneran sakit?" Tanya Pak Djarot lagi.

Gw pun emosi, karena pak djarot bukan menjawab pertanyaan ku, malah balik nanya kepadaku.
"Pak, tolong jawab pertanyaan canny. Jangan malah bertanya balik" omel ku, pak djarot pun kaget dan takut "i'iya non, non Rora ada di dalam" Jawab nya.

*******

Gw pun segera masuk ke dalam mansion, betapa kaget nya gw. Saat gw masuk ke dalam mansion, gw melihat Rora dengan ke adaan yang sedang baik-baik saja. Begitu juga dengan mereka, mereka juga terlihat sama kaget nya dengan ku.
Untuk beberapa menit, kami Diam-diaman sampai akhirnya suara Rora menghentikan suasana tidak enak ini. "Saengil chukkae, canny eonni" Ucap Rora, "Saengil chukkae Canny" Sambung Ruka dan yang lainnya.

Gw pun tertawa hambar, membuat seisi ruangan menjadi sangat menakutkan. "Eonni wae?" Tanya Rora, ketakutan.

"Ruka bilang, kau sakit. Tapi ini apa? Kau baik-baik saja" omel ku, "De" Ucap Ruka, yang langsung ku potong.

"Diam luh, kenapa luh bohong sama gw?" Tanya ku, dengan tegas membuat ruka serta yang lainnya takut.

"Mianhae, ini semua kami rencanakan untuk merayakan ulang tahun kamu" jelasnya. "Ulang tahun? Gw gak butuh! Gw gak butuh itu semua! Luh tau, karena kebohongan luh. Gw'gw hampir gak bisa ketemu Rora lagi! Dan karena kebohongan luh semua, gw gak tau gimana nasib teman-teman gw sekarang" Omel ku, yang tak bisa menahan air mataku yang sudah dari tadi ku tahan.

"Maksud kamu apa?" Tanya ruka bingung, tapi tak di jawab oleh ku.

"Tapi can, ini semua kami yang rencanakan bukan hanya ruka eonni" kali ini pharita yang berbicara, "Iyah can, kami semua yang merencanakan nya" Sambung Asa.

"Gw gak peduli, gw gak peduli siapa aja yang merencanakannya. Yang jelas, gw sangat kecewa ke kalian semua! Kalian tau kan, jika gw sayang banget dengan Rora. Tapi kenapa? Kenapa kalian selalu jadikan dia sebagai umpan?" Ucap ku, yang langsung memegangi kepala ku yang terasa sakit kembali.

My Sweety Rommate [GXG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang