sorenya noah datang bersama zake yang langsung ke kamar nya june namun june sedang tidur setelah megeluh kepala nya sakit, noah dan sean duduk di ruang tengah menikmati minuman sedangkan zake bersama dion di kamar dion.
"apa yang dokter katakan?"
"june sedang hamil noah, ada masalah sedikit dengan dion yang teris mengatakan ia tidak mau punya adik"
"apa, aduh ia pasti takut kalian tidak akan menyayanginya lagi"
"june juga mengatakan hal yang sama, june sedih dengan ucapan dion dan dion menolak menemui june seharian ini. sambil marah marah"
"dion masih kecil, mungkin nanti seiring waktu dion akan menerima dan sayang pada adik nya sean"
"aku harap juga begitu"
"apa lagi yang dokter katakan?"
"ternyata kehamilan nya sudah masuk satu bulan"
"oh ya zake hamil dua bulan namun beruntung ia bukan ngidaman jadi nggak muntah atau ingin aneh aneh, hanya saja ia sulit makan karena mual"
"aku tidak tahu kalau zake hamil"
"aku memang sengaja untuk memberikan kalian kejutan namun june seperti ini, kasihan ia dan kehamilan pada dion ia tidak seperti ini"
"mungkin kehamilan pertama memberikan dampak saat ini"
sean bergegas bangkit bersama noah mendengar june memanggil nama nya dan zake menggendong dion ikutan walaupun dion menolak namun zake berhasil membujuknya dengan lembut.
🍑
june ingin dion tidur bersama mereka namun dion tidak mau malah ia menangis hingga akhirnya sean membawa dion kembali ke kemar dion dan menidurkan nya, june sedih dan ia merasa ia telah membuat dion seperti itu.
"june kenapa belum tidur?"
sean naik ke tempat tidur dan memeluk june.
"apa dion sudah tidur?"
"ya karena itu aku kemari, june tidurlah ini sudah lewat tengah malam"
"maafkan aku ya karena membuat mu jadi repot karena dion cerewet, sedangkan kau harus belerja besok"
"aku baik baik saja, ayo kita tidur"
june mengangguk dan ia membenamkan tubuh kecilnya didalam pelukan sean, tidak lama keduanya sudah terbenam dalam alam mimpi.
🍑
"dion hati hati"
june kaget melihat june yang nakal karena ia memanjat lemari pakaian hanya untuk mengambil mainan nya, dion berontak hingga kaki dion menendang perut june menbuat june kaget dan segera menurun kan dion dan memegang perutnya sendiri.
"awwww perutku sakit"
"papa"
dion panik dan ia berlari keluar menuju dapur dan meminta bantuan pada pelayan, june di larikan ke rumah sakit dan sean di telpon langsung ke rumah sakit karena ia khawatir.
🍑
dion terus sesegukan menangis dan mengatakan maaf berkali kali namun sean tidak bisa marah karena dion tidak sengaja, dion memaksa ikut tadi jadi pelayan mau tidak mau membawanya dan sekarang ia di gendongan sean masih sesegukan dan air mata nya berkali kali sean seka sambi meminta nya menangis.
"dion sayang ayah dan papa kan, akan semakin sayang dengan atau tanpa adik. ayah dan papa minta maaf jika karena calon adik membuat dion sedih namun kami sayang dion dan percaya dion akan jadi kakak yang hebat, dion mau man menerima kehadiran calon adik dan menjaga papa dan adik?"
dion berhenti menangis dan mengangguk.
"jangan menangis lagi, pap dan ayah tidak marah kok karena dion tidak sengaja. papa dan calon adik pasti baik baik saja, papa hanya butuh istirahat saja"
"benar yah?"
"ya"
sean menciumi wajah dion hingga dion terkekeh kegelian, pelayan tersenyum melihat keduanya dan lega.
🍑
june siuman langsung mencemaskan dion karena ia takut dion kenapa kenapa namun dion langsung menciumi wajah june membuat june senang, june semakin bahagia calon bayi mereka baik baik saja dan dion mulai menerima kehadiran calon adik nya.
"papa sayanh dan makin sayang dengan dion"
june mengusap rambut dion namun matanya melirik pada sean dan sean mengedip kan matanya membuat sean tersenyum lebar, sean berhasil membuat dion menerima calon adiknya bahkan membuat dion menjadi kakak yang baik.
"papa yakin dion akan jadi kakak yang hebat, ayah dan papa bangga punya dion. terima kasih sayang"
dion tersenyum lebar dan june mengecup dahi dion.
end

KAMU SEDANG MEMBACA
Super Model Husband (end)
Romantizmsiapa bilang punya suami tampan, tinggi, gagah, kaya dan terkenal itu enak. ia lebih sering kesepian. sedih, apa apa sendiri bahkan saat melahirkan,