Udah sampai ke bab 30 lagi aja huhuhu.
Rasanya gak percaya sudah hampir menyelesaikan satu cerita ini, punya pembaca dan pendukung yang luar biasa🥺🥺
Duh, aku lagi menyiapkan cerita baru yang mungkin besok/lusa akan aku publish, siap siap menggantikan cerita Lili bite me ☺
***
Lisa butuh mandi air dingin pagi ini. Tiba-tiba saja saat bangun tidur, dia melonjak berkeringat sangat banyak. Sudah hampir genap dua puluh tahun dia tidak pernah bermimpi buruk, tapi mendadak saja kenangan menyakitkan itu muncul.
Dimana saat dia mengalami kecelakaan bersama kedua orang tuanya. Dengan ayahnya menyetir, dan Ibunya yang memeluknya. Lisa tidak mengerti kenapa mimpi itu muncul lagi.
Mungkin melihat kebahagiaan orang tua Jennie semalam membuatnya merasa iri dengan kebahagiaan yang dilihatnya, sehingga dia membayangkan orang tuanya sendiri hadir.
Tapi sayang, mereka hadir dalam mimpi yang mengerikan. Lisa mendesah, membiarkan air dingin menenangkan sarafnya yang tegang. Setelah dirasa dia cukup tenang, dia melilitkan handuk ke tubuhnya dan keluar dari kamar mandi.
Melirik tempat tidur, Jennie masih tertidur. Mereka kelelahan karena menghabiskan malam dengan seks. Astaga, dia merindukannya. Mengingat apa yang terjadi semalam membuat penisnya kembali berdenyut.
Ingatan saat mulut Jennie berada di sekitar mulutnya, di payudaranya dan di penisnya. Lisa mengerang, mengambil langkah ke koper, mengambil pakaian seadanya.
Acara pertunangan orang tua Jennie baru di adakan nanti malam. Jadi pagi ini dia hanya mengenakan pakaian sederhana sebelum nanti siang mereka pergi ke rumah orang tua Jennie.
"Hai, Lisa. Selamat pagi." Jennie menyapa ketika Lisa sedang mengeringkan rambutnya.
Suara dari hair dryer mungkin mengganggu tidur wanita itu. Mematikan alat tersebut, Lisa melangkah dan memberi ciuman kecil di pipi mandu milik Jennie.
"Pagi, Jennie. Kau terlihat begitu lelah." Kata Lisa, seringainya menggoda.
"Hmmm, seseorang membuatku kelelahan." Jennie terkekeh, mengusap tengkuk Lisa yang membuat sang pemilik cukup bergidik, merinding karena sentuhan. "Kau mandi pagi sekali. Jam berapa sekarang?"
"Masih jam tujuh. Kau bisa tidur lagi jika masih mengantuk." Kata Lisa mengusap lengan Jennie.
Menarik selimut ke dada untuk menutupi tubuh yang masih telanjang, Jennie pun duduk. Memberi tatapan khawatir pada Lisa, usapan di sekitar pipinya mulai menenangkan kegelisahan Lisa saat ini.
"Lili, kau baik-baik saja?" Tanya Jennie.
Lisa segera menggelengkan kepalanya dan memeluk Jennie untuk mencari ketenangan yang selalu dia tahu akan wanita itu berikan padanya.
"Aku bermimpi buruk, Jennie. Tentang orang tuaku, saat kami kecelakaan hari itu." Kata Lisa, kepalanya bersandar di bahu Jennie.
Mengabaikan selimut yang mungkin akan turun, memperlihatkan payudaranya, Jennie sama sekali tidak peduli dengan itu. Tangan melingkar erat di leher Lisa, dia mendesah.
Mendadak sekali Lisa tiba-tiba memimpikan itu. Jennie tentu saja khawatir. Apa yang Lisa pikirkan sampai wanita itu bermimpi jauh. Lisa sudah sangat lama tidak pernah bermimpi tentang itu lagi.
"Ada apa, Lili? Kenapa tiba-tiba kau memimpikan mereka?" Tanya Jennie.
Dia berharap bisa bangun saat Lisa melewati mimpi itu dan dia berasa begitu buruk karena dia tertidur sangat nyenyak, tidak menyadari keterpurukan wanita yang dia cintai itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
JENLISA - Lili bite me (gip) ✔️
Fanfiction[21+] Karena insiden Lisa yang tidak sengaja menggigit bahu Jennie, setiap hari Jennie selalu berfantasi tentang Lisa. Begitu liar, terlalu sulit di abaikan, berharap fantasinya akan menjadi kenyataan. Note : Futa story, yang risih boleh skip. HA...