210 vote dan 45 komen lanjutt lagi.
Gapnya kemaren kelamaan makanya logout lama wkwkwk.. Yuk percepat, yakin bisa disini. Biar lebih cepat update dan gak perlu logout lagi..
.
.
.
.
.Hari dimana dia dan Lisa menggendong anak Jisoo sudah lewat seminggu yang lalu, namun benak Jennie masih terpaku disana.
Bagaimana tidak. Setelah pulang dari rumah sakit, Lisa tidak berhenti membicarakan bagaimana lucunya bayi itu tertidur dalam pelukannya.
Bukan hanya itu. Lisa pun seminggu ini mengunjungi rumah Jisoo hanya karena ingin melihat bayi itu secara langsung.
Lisa tidak sadar jika waktunya dengan Jennie berkurang, sedangkan kurang dari sebulan lagi wanita itu akan pergi ke New York untuk pekerjaannya.
Jennie mulai menyiapkan rencana dengan makan malam spesial bersama Lisa. Dia selesai memasak daging favorit wanita itu dan dia tidak sabar untuk menunggu Lisa pulang.
Merias diri, Jennie membalut tubuhnya dengan gaun merah yang dia punya. Belahan pendek di pahanya, nyaris tidak menutupi apapun. Bagian punggungnya terbuka dengan bentuk V melebar, serta belahan rendah di bagian payudaranya.
Riasannya sempurna. Tipis, namun Jennie membiarkan warna bibirnya berubah menjadi merah darah.
Hanya dengan mengenakan celana dalam tipis bergaris, Jennie pun keluar dari kamarnya dan duduk dengan siap, menunggu Lisa pulang.
"Jennie?" Lisa datang tak lama kemudian, bingung dengan lampu redup di sekitar.
"Hai, Lisa." Jennie melambaikan tangan dengan senyum cerah.
Nafas Lisa tercekat melihat betapa sempurnanya Jennie dalam balutan gaun merah yang di gunakannya itu. Menjilat bibir, Lisa perlahan berjalan.
Jennie tersenyum bangga, dia tahu jika Lisa menyukai penampilannya saat ini. Dan dia duduk, tidak membiarkan dirinya melangkah sedikit pun ke arah Lisa.
"Jennie Kim, apa yang kau rencanakan?" Lisa mengerang dengan nafas yang berat.
Sungguh, Jennie belum melakukan apapun padanya namun Lisa mulai merasakan denyut sakit di sekitar pangkal penisnya. Gadis itu terlalu seksi untuk di abaikan.
Belahan dada terlihat jelas, paha yang menampakkan vagina yang tidak tertutup celana dalam. Bagaimana bisa dia mengabaikan ini?
"Aku merindukanmu, Lili. Ayo, duduklah. Aku sudah menyiapkan makan untukmu." Perintah Jennie menunjuk tempat duduk di seberangnya.
"Tidak ada ciuman selamat datang?" Tanya Lisa mengerutkan kening.
"Ingin menghancurkan riasanku?" Balas Jennie menggoda.
Lisa mendengus tak setuju namun akhirnya dia menuruti perintah Jennie dengan duduk di meja makan, tepat di depan Jennie.
"Kau memasak untukku dan bahkan merias untuk menyambutku." Ujar Lisa bergumam.
Bagaimana pun juga, hati Lisa langsung membengkak mendapati perlakuan khusus dari Jennie ini. Entah dalam rangka apa, namun Lisa menyukainya.
"Kau bisa melepas celanamu, Lili. Aku melihat penismu membesar di balik celana." Kata Jennie menahan senyumnya menyadari sejak Lisa melihatnya, penis Lisa mulai mengembung.
"Ah? Benarkah?" Lisa tanpa malu mengelus pangkal penis dari luar celananya.
"Lisa," Jennie menggeram menegur wanita itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
JENLISA - Lili bite me (gip) ✔️
Fanfiction[21+] Karena insiden Lisa yang tidak sengaja menggigit bahu Jennie, setiap hari Jennie selalu berfantasi tentang Lisa. Begitu liar, terlalu sulit di abaikan, berharap fantasinya akan menjadi kenyataan. Note : Futa story, yang risih boleh skip. HA...