Halo dari author yang tidak konsisten, hmmm.. Yuk di vote dan komen terus!
Dapet spill2 updatean cerita terbaru yuk dari IG : jenlisagaristinta
Follow yaa!
***
Desakan dari samping yang menyuruhnya untuk membuka mata membuat Lisa melenguh. Wajah Jennie melayang di atasnya, dan Lisa tersenyum malas. Menarik Jennie, memutar hingga wanita itu kembali berbaring di sampingnya.
“Hmmm, wanginya.” Gumam Lisa, menyembunyikan wajah di ceruk leher Jennie.
“Lili, ayo bangun. Sudah siang, sebentar lagi kita pergi.” Kata Jennie.
Alih-alih sungguh membuat Lisa terbangun, jari Jennie menyisir rambut Lisa yang membuatnya bergumam tidak jelas, tubuhnya semakin di rapatkan pada tubuh Jennie. Hidung Lisa mengendus aroma Jennie melalui leher wanita itu. Aroma yang selalu menjadi favoritnya.
“Sebentar lagi. Kenapa kau bangun pagi sekali?” Rengek Lisa, memeluk Jennie dengan erat.
“Pagi? Ini sudah jam sebelas siang, Lili. Dan kita punya janji dengan Jisoo dan Rosie. Kau mau membuat mereka menunggu?” Tanya Jennie.
Namun Lisa sama sekali enggan bangun. Dia baru tertidur pagi hari karena tiba-tiba saja Jennie pegal-pegal di malam hari dan dia berupaya memijat Jennie sampai wanita itu tertidur. Setelah itu, Lisa sendiri yang tidak bisa tidur dan memutuskan untuk bekerja.
Sayangnya, Lisa bekerja sampai tidak ingat waktu. Beberapa hari lalu, dia melakukan pemotretan untuk mempromosikan kantor Irene, dan dia melakukan bagian pengeditan sampai saat dia melirik jam, dia terkejut waktu sudah menunjukkan pukul lima pagi.
“Aku masih mengantuk.” Keluh Lisa, matanya sulit sekali terbuka.
“Masih mengantuk?” Tanya Jennie menggoda Lisa.
“Ya.”
“Jadi masih ingin tidur?” Tanya Jennie.
“Ya, sayang. Aku masih ingin tidur.” Kata Lisa dengan nafas tenang, seolah menunjukkan bahwa dia benar-benar akan kembali tidur.
“Oke.” Kata Jennie, tak lama kemudian.
Lisa tersenyum, lalu berguling telentang dan kembali ke pernafasannya yang tenang. Dia sepertinya hampir larut dalam mimpi saat jari-jari menari di atas perutnya, menggambar pola abstrak. Kemudian jari lain menyelinap ke dalam baju dan---
“Aw,” Lisa mendesis dan matanya terbuka, Jennie melayang di atas dengan posisi mengangkanginya.
“Ayo, Lili. Bangun.” Kata Jennie, mencondongkan tubuh dan berbisik.
Lisa mendesis lagi, Jennie sengaja menggerakkan pinggulnya. Membangunkan saraf lain, yang berhasil membuat matanya benar-benar terbuka dan kantuknya hilang.
“Kau sungguh tahu cara membangunkanku, kan?” Kata Lisa meletakkan kedua tangan di atas pahanya, mengusapnya naik turun dengan lembut.
“Tentu,” Jennie berbisik, menekan dahinya di dahi Lisa. “Aku juga tahu cara membangunkan sesuatu yang lain, yang ada dalam dirimu.”
Membuktikan apa maksudnya, tangan Jennie merayap turun ke perut Lisa, mengusapnya sampai nafas Lisa terdengar kasar kemudian semakin turun hingga ke pangkal pinggulnya kemudian...
“Jika kau tidak akan bertanggung jawab, sebaiknya hentikan.” Kata Lisa sekam.
Jennie langsung berhenti. Dia tidak berani menggoda Lisa, sungguh. Dia hanya berniat untuk membangunkan Lisa, karena kedua sahabatnya terus mengirim pesan padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JENLISA - Lili bite me (gip) ✔️
Fiksi Penggemar[21+] Karena insiden Lisa yang tidak sengaja menggigit bahu Jennie, setiap hari Jennie selalu berfantasi tentang Lisa. Begitu liar, terlalu sulit di abaikan, berharap fantasinya akan menjadi kenyataan. Note : Futa story, yang risih boleh skip. HA...