BAB 15

11K 881 101
                                    

TERIMA KASIH 50RB++ PEMBACA!!

TINGKATKAN 300 VOTE DAN 45 KOMENTAR LAGI YUKK..

.
.
.

Jennie baru saja akan pulang dari kantornya dan mampir sebentar ke cafetaria untuk mengganjal perutnya yang tengah lapar. Belakangan ini nafsu makannya sedikit menurun dan dia malas memasak.

Biasanya, Jennie sering masak terlebih jika Lisa ada, karena dia tahu Lisa akan makan di rumah. Jennie juga tidak pernah ingin Lisa lebih sering makan di luar.

Namun karena Lisa sedang tidak ada, kini Jennie jarang menyiapkan makanan. Dia terlalu malas jika memasak untuk dirinya sendiri. Jadi dia lebih memilih untuk membeli makanan cepat saji untuk mengganjal perutnya.

Jika lapar lagi, Jennie lebih memilih untuk makan buah karena dia malas sekali memasak.

Setelah mengantongi beberapa roti dan teh coklat hangat di tangannya, Jennie berbalik. Tapi, dia tersentak kala dia melihat seseorang yang sangat dia kenal berdiri di sisi pintu masuk kafetaria.

"Jungkook?" Jennie mulai mengakrabkan diri, menghilangkan panggilan sopannya saat mereka tengah berduaan.

"Memang hanya dengan makan roti kau akan kenyang?" Jungkook berdiam diri, menunggu Jennie mendekatinya.

"Apa yang kau lakukan disana?" Jennie menggelengkan kepalanya, lantas berjalan ke arah lelaki itu.

"Melihatmu sedang membeli roti?" Jungkook berkata dengan nada bertanya lantas terkekeh.

Jennie ikut terkekeh dan mereka berdua lantas jalan beriringan menuju tempat parkir. Keduanya berjalan tanpa bicara, namun Jennie agak gugup karena ini kali pertama mereka berduaan di kondisi kantor yang cukup sepi.

Biasanya, mereka saling menatap dengan pandangan menggoda saat berada di ruang Jungkook, yang jelas banyak karyawan. Atau saat Jungkook berjalan melewati meja kerja Jennie.

Tapi berduaan ketika hendak pulang bekerja, keduanya tak pernah melakukannya sehingga Jennie gugup dan ada ketakutan juga jika seandainya Jungkook menginginkan sesuatu sampai menunggunya di dekat cafetaria seperti tadi.

"Jadi, ya, aku akan pulang. Di sebelah sana mobilku." Jennie berkata dengan gugup, menunjuk ke arah mobilnya berada.

"Aku tahu. Tapi, apa kau ingin pulang?" Jungkook bertanya, memiringkan wajahnya.

Jennie menelan ludahnya sendiri. Apa maksudnya itu? Tidak mungkin Jungkook ingin mengajaknya pergi ke suatu tempat kan?

"Emmm, ya. Begitulah, pulang." Jennie menjawab kurang yakin.

"Sungguh? Apa kau terlalu lelah untuk... kau tahu? Mungkin sekedar minum kopi di tempatku?" Tawar Jungkook.

Astaga! Jungkook mengundangnya pergi ke tempatnya? Bagaimana ini? Jennie tidak panik, sebenarnya. Tapi, jelas dia sedikit khawatir saat dia memikirkan Lisa, sahabatnya, orang yang menunggu penjelasan hubungan.

"Tempatmu?" Jennie mengulang.

"Ya, minum kopi. Aku tinggal di suite lantai 30, dan aku yakin kau akan menyukai pemandangannya."

Jennie belum pernah datang ke tempat setinggi itu. Membayangkan dia berdiri di balkon, menikmati makan malamnya atau meminum kopi dengan pemandangan kota terdengar sangat menyenangkan.

Membasahi bibirnya yang kering, Jennie menatap mata Jungkook. Dia dapat melihat mata Jungkook menggelap, penuh harap dan ada kabut nafsu yang terlihat jelas oleh Jennie.

Jantung Jennie semakin berdegup kencang melihat itu. Entah karena dia gugup dengan apa yang akan terjadi, atau mungkin dia gugup karena dia agak takut karena dia mungkin mengkhianati kepercayaan Lisa.

JENLISA - Lili bite me (gip) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang