BAB 38

16.7K 795 73
                                    

Vote komen yaa jangan lupa!!

Seperti yang pernah aku umumkan di IG, akan ada extra bab LILI BITE ME di karyakarsa jadi jangan lupa follow jika mau baca juga ya!

Karyakarsa : JENLISA GARIS TINTA

***

Kemudian, hari dimana Ibu Jennie menikah akhirnya tiba. Lisa mungkin sudah pernah sering melihat Jennie tersenyum dan tertawa. Mereka melakukan banyak hal bersama. Tapi, mata penuh emosi antara kebahagiaan, haru, dan kesenangan bercampur. Semuanya terlihat jelas di wajah Jennie saat ini. 

Tidak banyak yang bisa Lisa lakukan. Dia hanya berdiri di samping Jennie, memeluknya, bersandar dan memperhatikan dengan serius setiap proses pernikahan kedua orang tua Jennie berjalan dengan lancar. 

Mereka mengenakan gaun dan jas yang sama di hari pertama kali mereka menikah dulu. Melakukan pemberkatan di sisi pantai dengan beberapa teman dan keluarga terdekat yang hadir. Musik jazz, desiran air yang tenang, dan tawa serta penuh obrolan di sekitar pantai.

Hari ini penuh bahagia. Tawa lebar, perut kenyang dan hingga menjelang malam, mereka masih bersenang-senang. Kendati Jennie sendiri memiliki masalah pencernaan di pagi hari karena mualnya, Lisa senang Jennie tampaknya menikmati hari pernikahan kedua orang tuanya.

“Hai,” Jennie muncul di sampingnya, langsung merangkul tangan Lisa.

“Hai,” Balas Lisa, memupuk dua ciuman di pelipis Jennie. “Kau sangat cantik, tersenyum sepanjang hari.”

Jennie tersenyum lagi, mengeratkan genggaman di tangan Lisa, yang langsung menjatuhkan telapak tangannya di atas punggung tangan Jennie. Sudut matanya terus memperhatikan setiap garis di wajah Jennie. Benar-benar murni dasar bahagia.

“Aku terlalu bahagia hari ini, Lisa. Seperti... seolah aku berada di tempat yang aku inginkan. Kedua orang tuaku bersama lagi, aku bersama kedua sahabatku dan yang terpenting,” Jennie menoleh, menangkup pipi Lisa dengan tangan yang bebas. “Aku berdiri bersama orang yang aku cintai.”

Hidung Lisa mengernyit sambil terkekeh saat Jennie mencolek ujung hidungnya. Dia melingkarkan tangannya di pundak Jennie, menarik Jennie ke pelukannya sementara matanya memandangi air laut yang bergerak begitu tenang.

Angin di malam hari ini agak menyejukkan. Lisa menoleh ke Jennie, yang meringkuk ke dalam pelukannya seolah mencari kehangatan membuatnya memberi pelukan erat pada wanitanya.

Wanitanya. Pikiran itu membuat perut Lisa mengepal dan dia merasa mual karena gugup hanya karena memikirkan hal itu. Dia membayangkan masa depannya dengan Jennie.

“Aku mencintaimu. Dan aku sangat senang melihatmu bahagia saat ini.” Kata Lisa kemudian.

“Aku bahagia,” Jennie mengangguk. “Karena aku memilikimu di sampingku.”

Diam-diam, Lisa menyetujui apa yang Jennie katakan. Dia juga bahagia, dan apapun momennya, dia akan bahagia jika Jennie berada di sampingnya. Dia merasa lega, dia bukanlah satu-satunya orang yang merasakan hal itu.

“Jennie?” Panggil Lisa pelan.

“Ya?”

“Kau ingat hari dimana kita batal melakukan kencan karena kau kecelakaan?” Tanya Lisa tetapi kemudian Jennie meringis.

“Mengapa kau mengingatkanku pada tingkah laku bodohku itu?” Jennie mendesah, nafasnya terdengar kecewa.

Dan dia bukan kecewa pada Lisa, tetapi Jennie masih merasa kecewa pada dirinya sendiri karena belum bisa mengendalikan emosinya, bersikap dramatis sampai membuat mereka hampir berpisah lagi.

JENLISA - Lili bite me (gip) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang