23

622 55 6
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.





"Adel ternyata secapek itu ya kak?, sampe sampe belum mau bangun"
Ucap indira, ia merasa sedih atas kejadian yang menimpa sahabat nya

"Kalo adel nyusul azizi, kita bisa apa?"
Eve sudah pasrah, ia lelah matanya sembab akibat menangisi adel yang belum bangun dari tidurnya

Jinan terdiam, sedari tadi ia enggan untuk membuka suara, karena adel selalu membayangi pikiranya, ia sungguh takut jikalau adel pergi meninggalkan dirinya yang masih belum sempat membahagiakan adel

Jika orang-orang terdekat adel ditanya, "seberapa berharganya adel?", mereka akan menjawab tak terhingga, karena adel memang tak bisa dideskripsikan oleh suara ataupun tulisan, ia sungguh sempurna dimata teman temannya, tapi dibalik kesempurnaan adel, harus ada banyak luka yang ia tutupi..




"Del, bertahan lebih lama lagi ya?"

"Memangnya gw mau kemana dir?, gw nggak akan pergi kok! "

"Janji? "

"Janji, gw bakalan nemenin lo sampe tua, dan nanti kalo kita udah tua dan nggak berguna, kita harus ada di panti jompo yang sama, nge habisin sisa waktu hidup bersama, makam kita juga harus sampingan, okey?.Nggak usah takut kalo sewaktu-waktu gw pergi ninggalin lo, karena walaupun gw udah pergi, gw bakal selalu nemenin lo"



Hati indira terasa begitu sakit ketika suara adel berada dipikiran nya, ia takut jika masa tuanya nanti tidak bersama adel, "bangun del, gw masih butuh lo"
Lirih indira, air matanya menetes lagi, jika tadinya ia berusaha untuk mengusapnya sekarang ini ia malah membiarkannya

Suara khas adel yang bahagia kini ada di pikiran mereka semua, senyumanya yang indah dan hangat a juga masih terbayang-bayang di benak pikiran, bahkan jika adel sudah tiada mustahil untuk mereka untuk melupakan orang seindah adel

Kelakuannya yang memang sedikit menggangu dan menyebalkan semua orang, kini malah dirindukan, semuanya rindu akan kerusuhan dan kejahilan adel yang menjengkelkan,

Bangun del...
Semuanya kini merindukan sosok dirimu, bangunlah del, mereka berjanji tidak akan menyakiti dirimu lagi jika engkau bangun, mereka juga berjanji akan berbahagia bersama dirimu jika kau sudah bangun, jangan mati sebelum mendapatkan kebahagiaan yang selama ini kau cari ya del?, kita masih membutuhkan dirimu

Namun, apalah daya mereka yang statusnya hanya manusia biasa yang tidak bisa menentukan takdir dan hanya bisa mengikuti takdir

Sudah sedari pagi dokter dan para suster berada di dalam untuk berusaha menyelamatkan nyawa adel yang sedang diambang kematian, namun. Kedaan adel hanya semakin kritis dan sekarat, entahlah adel akan hidup atau mati, itu sudah menjadi urusan Tuhan dan kita hanya bisa menurutinya

"Kalian berdua dari pagi belum makan, gw beliin makanan dulu ya? "
Jinan berdiri, ia berbicara sambil mengusap air matanya yang tadi mengalir dengan deras membasahi wajahnya

Indira menoleh ke atas ia melihat ke arah Jinan yang ingin membelikan mereka makan, "gw lagi nggak napsu makan kak, mau nunggu sampe adel bangun aja"
Tolak indira dengan lembut

"Sama, gw nggak mau makan kalo adel belum bangun, kak"
Ucap eve dengan lirih dan pelan

"Nggak ada penolakan, pokonya pas gw balik bawa makanan kalian harus makan sampe habis"
Jinan langsung pergi meninggalkan mereka yang masih termenung di bangku rumah sakit dengan sedih, Jinan melangkah sedikit demi sedikit untuk mencapai tujuannya

LOVE??!!  (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang