Bab 20 : A Story

3.8K 430 26
                                    

Hari ini hari minggu, hari dimana menu spesial bang Upan tertera di papan menu di depan kafe Elemental Circle. Tentu saja Gopal selalu datang tiap minggu untuk makan menu yang hanya bisa di dapatkan dari jam tujuh pagi hingga jam satu siang. Oleh karena itu, kafe sangat ramai pagi ini.

"Lo gak bosan kah makan menu spesial Upan tiap minggu?" Tanya Fang sambil melihat-lihat daftar menu.

"Enggak lah, menunya kan adanya di tiap hari sabtu-minggu. Strategi marketingnya Hali ini, biar pelanggan yang datang rame di hari tertentu cuma buat dapatin beberapa menu terbatas. Cerdik." Jawab Gopal.

Yaya dan Ying juga mengangguk setuju mendengar jawaban dari Gopal, "Bener, makanya setiap sabtu-minggu ni kafe selalu gak sepi pengunjung."

"Gue gak nyangkal Jeje memang keren. Cepetan mau pesen apa! Banyak pelanggan ni gue!" Ujar Blaze sambil berkacak pinggang, dari tadi dengerin pembicaraan teman-temannya sambil nunggu pesanan mereka.

"Adek kicik sabar ya, pembeli adalah raja." Ucap Gopal tanpa mengalihkan pandangannya dari daftar menu.

Blaze langsung berdecih, "Kalo rajanya kayak klen tak sudi layan." Kalimat Blaze tersebut disambut tawa kecil dari Yaya dan seringai jahil dari Fang.

"Gue pesen paket 2 menu spesial ya, Blaze." Kata Ying yang akhirnya menentukan pilihan nya.

"Gue samain kayak Ying aja." Tambah Yaya kemudian.

"Nah gini kek." Blaze pun dengan sigap menuliskan pesanan teman-temannya di sebuah sticky note pesanan.

Beberapa saat setelah Ying dan Yaya mesan, Gopal pun menyusul, "Mau paket 4, trus es teh nya diganti ke air mineral aja bro."

"Tumbenan banget." Ujar Blaze berkomentar.

"Diet." Balas pemuda blasteran India tersebut.

Fang langsung mendengus mendengarnya, "Diet tapi milih paket 4." Sindirnya, dan Gopal langsung nyengir lima jari setelah mendengar sindiran tersebut.

Ketika Fang ingin mengatakan pesanannya, perhatiannya teralihkan karena pekikan tertahan beberapa perempuan.

"Itu Solar juga jadi waiters disini?" Tanya Yaya, menyuarakan pertanyaan mereka ketika melihat Solar yang sedang melayani pelanggan.

Blaze pun mengangguk sebagai jawaban, "Yudistira yang inisiatif buat bantu-bantu sih, Nana bantu Arsa di dapur, Rara jaga kasir, kalo Anya udah jelas bikin smoothies, trus si Indra bantuin gue nyatat pesanan pelanggan." Jelasnya.

"Trus Hali?" Celetuk Fang.

"Lagi joki tugas katanya, tak nak diganggu."

Keempat anggota geng Kokotaim ini langsung mengangguk mengerti, perhatian Fang kembali teralih pada Solar yang sedang tebar pesona, bikin Fang kesel.

"We follow you on Instagum and Cwitter! Can you follback us, Light?"

"Oh I'm sorry my lady, I'll just follow my family's account. But in exchange, I will give you an autograph and a photo with me, how about that?"

Akibat perkataan Solar itu, ketiga gadis yang sedang Solar layani itu memekik histeris, "This even better than follback! Thank you so much, Light!"

Fang langsung memutar bola matanya dengan malas. Jealous dia ges, "Cih, beneran populer ternyata." Gerutunya.

Gopal sama Blaze langsung ngakak mendengarnya, "Wkwkwk udah cepetan mau pesan apa lo?" Tanya Blaze sambil menahan tawa.

"Ck, berhenti ketawa. Gue ambil paket 3. Trus lo sama saudara lo yang lain ganti shift nya kapan?"

Blaze langsung menghentikan tawanya ketika mendengar pertanyaan Fang, ia mengerutkan keningnya, "Masih lumayan lama sih, abis dzuhur kayaknya, kenapa?" Tanyanya penasaran.

ATLAS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang