13. We All Hurt Sometimes

345 67 13
                                    

•13•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•13•

Myungsoo tidak pernah dimanfaatkan sebaik ini oleh beragam manusia yang pernah ia temui kecuali oleh istrinya sendiri. Dia tidak habis pikir kenapa Bae Suzy bisa dengan entengnya menyuruh Myungsoo membawa semua beban belanjaannya yang menggunung itu.

Dan anehnya, Kim Myungsoo mau-mau saja. Dia bingung dengan dirinya sendiri, Suzy pun bingung kenapa Myungsoo pasrah, jadinya semua orang bingung. Tapi selama itu tidak merugikan Suzy, dia sih baik-baik saja ya.

Suzy sudah membeli beberapa perabotan berat seperti rak buku, wallpaper hiasan, gitar, dance machine--untuknya berlatih menari dan bernyanyi--serta beberapa boneka lucu yang katanya akan diantar menggunakan angkutan dari mal. Sementara paper bag yang ada di tangan Myungsoo merupakan pakaian, tas, sepatu dan aksesori perempuan itu.

Bae Suzy menyeret Myungsoo ke sebuah toko mainan yang menampilkan beragam tokoh pokemon. Bola matanya berbinar terang, sambil menggandeng Myungsoo, perempuan itu menunjuk boneka pokemon raksasa yang membuat Myungsoo kaget saat melihatnya. Suzy menyeringai, "sayang, aku mau itu." menunjuk ke arah yang dimaksudkan.

"siapa sayangmu?" Myungsoo mengernyit.

"sayangku yang ini, ATM berjalanku, hehe." Suzy menjepit hidung Myungsoo dengan tangannya dan Myungsoo langsung sebal. Dia menyingkirkan tangan Suzy dari sana.

Suzy sengaja menyebut pria itu 'sayang' karena tahu Myungsoo akan jengkel ketika dipanggil demikian. Suzy suka melihat Myungsoo keki karenanya, bagi Suzy itu suatu hiburan dikala bosan.

Suzy pun betah kalau bergelayut manja di tangan pria menyeramkan itu, sering kali tanpa sadar Suzy sudah menempel pada Myungsoo. Karena belum ada penolakan besar-besaran dari Myungsoo, Suzy merasa aman. Beda cerita kalau Myungsoo sudah memasang tampang bengisnya, Suzy akan langsung kabur.

"untuk apa boneka sebesar ini? Memangnya muat di kamarmu?"

"untuk dipeluk, lah. Nanti aku simpan di atas kasur, jadi gulingku," ungkap Suzy sembari mendekap boneka pokemon yang tingginya hampir setinggi badannya.

"oh, butuh pelukan? Tinggal bilang saja, padahal." Myungsoo tersenyum jahil penuh arti.

Suzy yang tidak mengerti sinyal-sinyal nakal pria itu bertanya polos, "bilang ke siapa?"

Dengan begitu Myungsoo dibuat jengah, malas menjelaskan. Ia menggertak gigi. "Paman Pil."

"iyuuuuh!"

Tidak ingin Suzy melihat tawanya, Myungsoo menengok ke tempat lain, dia melihat-lihat sekitarnya yang dipenuhi mainan dan anak-anak kecil. Itu memang toko untuk anak kecil, tidak salah sih Myungsoo ada di sini, dia juga kan membawa bocah. Bocah bertubuh dewasa.

Bocah yang saat ini sedang mengangkat boneka pokemon raksasa seorang diri--tunggu, apa? seorang diri?!

Myungsoo kontan menghampiri Suzy dan membantu perempuan itu mengangkat si pokemon besar ke kasir. "serius mau dibeli?"Myungsoo pikir Suzy hanya bercanda.

Let's Go Back To Where We StartedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang