21. Nice To Meet You, Witch.

396 72 19
                                    

•21•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•21•

Ketika terbangun di pagi hari, Suzy menemukan Myungsoo menunggunya di meja makan dengan senyum simpul. Suzy mengamati suaminya. Sedari kemarin malam, ketika Suzy membawa Myungsoo yang mabuk berat pulang ke rumah, kejanggalan Suzy rasakan.

Myungsoo bertindak aneh.

Myungsoo lebih posesif dari biasanya. Bahkan semalaman dia terus memeluk Suzy dalam tidurnya. Dan sekarang...

"hai, is there anything special today?" tanya Suzy, menarik keluar kursi meja makan yang berada di hadapan Myungsoo.

Pria itu bergeleng, "tidak, hanya ingin sarapan bersamamu saja."

Satu alis Suzy terangkat, ia melirik jam dinding. "tapi ini sudah mau jam 9?"

"no problem. Mulai hari ini dan seterusnya kita akan sarapan dan makan malam bersama. Aku sudah atur jadwal kerjaku agar bisa lebih memiliki quality time bersamamu." Myungsoo mengisi mangkuk nasi Suzy dengan berbagai macam lauk, tanpa melepas senyuman hangatnya.

Suzy semakin keheranan, dia menyendok satu makanan tanpa henti memperhatikan suaminya. "apa ini ada hubungannya dengan kau yang menangis semalam?"

Myungsoo berhenti bergerak.

Itu artinya, iya.

Suzy menunggu pria itu membuka suara dengan tenang, meninggalkan sendok yang ada di tangannya dan sepenuhnya menaruh perhatian ke Myungsoo.

Myungsoo meraih tangannya, "Suzy, aku pernah bilang waktu itu kalau rumah tangga kita sedang tidak baik-baik saja. Sudah ku pikirkan matang-matang kalau aku ingin memulai lagi bersamamu, memperbaiki semuanya dan kembali saling mencintai seperti dulu."

Suzy mengulas senyum kecut, dia seharusnya senang. Namun entah mengapa hatinya sedikit sakit melihat pancaran lemah dari netra suaminya. Itu tidak terlihat seperti seseorang yang memiliki harapan besar untuk berbahagia, Myungsoo seolah punya beban yang disembunyikan.

"boleh aku tahu alasannya? Karena kau terlihat seperti seseorang yang baru ditimpa sesuatu semalam lalu menangis tak henti."

Myungsoo tahu, tidak akan mudah mengobrol dengan seorang Bae Suzy yang akan terus penasaran dengan hal-hal yang menurutnya janggal. Perempuan itu tidak sepenuhnya berubah.

Myungsoo kembali menarik sudut bibir.

"Myungsoo, sebetulnya aku mendengar sesuatu semalam ketika kau mabuk." Suzy menyuap lagi makanannya.

Ia menengadah menuju suaminya, "kau berkata padaku. 'anak kita, bukan salahmu dia pergi. Kau tidak membunuhnya', begitu. Apa maksudnya?"

"itu..."

Suzy mengunci pandangan mereka sehingga Myungsoo tidak bisa melarikan diri.

Myungsoo menarik nafas dan membuangnya panjang.

Let's Go Back To Where We StartedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang