25. Miss You Like Crazy

433 71 19
                                    

•25•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

25

Oh Sehun kadang membantu Haneul mengerjakan pekerjaan rumah ketika Haneul sibuk dengan pekerjaannya. Ya, setidaknya Sehun masih memiliki sisi kemanusiaan meski sedikit. Tinggal bersama Kang Haneul, Sehun bisa menyebut dirinya sendiri lebih merakyat karena bisa merasakan kehidupan sosial kaum menengah yang sebelumnya tak pernah Sehun bayangkan.

Meski Oh Sehun sering mengacau dan hampir membakar rumah Haneul, pria itu tak serta merta mengusir Sehun. Dengan baik hati Haneul memberi pekerjaan lain yang lebih mudah untuk Sehun.

Menyiram tanaman. Sehun tidak mungkin 'kan membanjiri satu kota menggunakan selang sekecil itu?

Menyiram menjadi rutinitas pagi Sehun, sambil mengenakan kacamata hitam dan setelan ala-ala kaum 'old money boy', pria itu jadi kelihatan macam oppa-oppa kaya raya yang hobi mengoleksi bonsai.

Kebetulan, saat itu dia melihat seekor cecunguk celingukan mencari sesuatu ke dalam rumah Haneul. Sehun menyebut cecunguk itu dengan Kim Myunsoo.

Siasat kejahilan Sehun muncul, dia sengaja menyiram Myungsoo dengan air dari selangnya yang membentuk rintik hujan hingga Myungsoo menyingkir kesal. "hei, kau tidak lihat ada orang?!"

Sehun menurunkan kacamata hitamnya, dia tersenyum licik. "ups, my bad. Otakku yang bloon ini tidak bisa mendeteksi kehadiran manusia," sindirinya atas hinaan Myungsoo kemarin.

Myungsoo mendelik tak tertarik. Dia tangan pria itu ada sebuah kotak makan yang memiliki tiga susun. Sehun mendekati Myungsoo untuk bertanya keperluan pria itu. "mau bertemu siapa?"

"menurutmu siapa lagi?"

"apa itu di tanganmu?"

Mereka berdua saling melempar kata dengan nada sinis.

Myungsoo terdengar malas meladeni Sehun hanya bicara seadanya. "sarapan untuk Suzy. Bisa kau buka pagarnya?" ada pagar membentang yang memisahkan mereka.

Sehun melipat tangan dengan sombong, "peraturan utama indekos ini, selain penghuni tidak ada yang boleh masuk. Kecuali atas izin pemilik. Sayang pemiliknya sedang tidak ada jadi kau, tidak, boleh, masuk."

Myungsoo mencibir, "ayolah, yang benar saja."

"kau harus menghargai peraturan lahan masing-masing. Memangnya kau senang kalau aku masuk rumahmu tanpa izin?"

Tentu tidak, batin Myungsoo.

Meski jengkel sekali berhadapan dengan pria manja yang hobi menghamburkan uang orang tuanya ini, Myungsoo akhirnya mencari cara lain. "kalau begitu panggilkan Suzy."

"Bukannya kemarin dia menegaskan tidak mau bertemu denganmu?"

Wajah Myungsoo menjadi kaku. sungguh, dia ingin meninju Si Bihun ini. Memang, sih, Suzy belum mau bertemu dengannya, tapi.. Myungsoo merindukan perempuan itu. Sudah 10 jam mereka tidak bertemu. Rasanya dunia mau kiamat.

Let's Go Back To Where We StartedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang