29. Dear Diary

789 75 19
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Sup Ayam kaldu jamur yang resepnya Suzy minta dari ibunda Myungsoo sudah tersedia di atas meja makan di jumat pagi yang cerah. Myungsoo tidak ke kantor hari ini, pria itu bilang sesuatu tentang Work From Home, mengerjakan tugasnya di rumah atau apalah sebutannya--karena Suzy tidak ingin mengulik lebih lanjut.

Setelah menyajikan sarapan, Suzy duduk di samping Myungsoo, memberi pria itu semangkuk nasi dan kimchi serta merapikan alat makan guna menjamu suaminya, sudah macam selayaknya istri sungguhan. Dia banyak belajar ini dari Bibi Jung Ahn.

"terimakasih makanannya, ya," tutur Myungsoo lembut. 

"semoga kau suka. Kalau ada yang kurang, tolong koreksi ya? Biar aku lebih jago masaknya."

Myungsoo tersenyum teduh, tangannya terulur untuk mengusap pipi Suzy dengan lembut. "with my pleasure."

Denting alat makan tak lama terdengar, Myungsoo terlihat puas dengan makanan yang Suzy buat. Dahi pria itu sedikit berjengit, namun tak lama sudut bibirnya tertarik ke atas. "ini resep ibu."

Suzy mengedikkan bahu dengan senyum penuh arti.

"kapan kau mempelajarinya? Eh, kapan ibu mengajarimu?" Haduh, Myungsoo, bukankah intinya sama saja ya? Kenapa mesti berbelit?

Itu karena Myungsoo terlalu antusias dengan menu makan pagi ini. Memang sekarang yang bertugas membuat makanan--selain Bibi Jung Ahn tentunya--yakni Myungsoo atau Suzy. Suzy pintar memasak, selama ini perempuan itu bisa menguasai dapur dengan menu-menu dari negara manapun. Tapi rasanya hampir tak pernah Suzy memasak makanan yang resepnya berasal dari ibu Myungsoo. 

Well, karena mereka berdua tidak pernah dekat.

Tidak sebelum kejadian ibu pingsan tempo lalu. 

"aku sering bicara sama ibu di telfon, ini FYI, ya. We're good now."

"glad to hear that." Semoga terus seperti itu, batin Myungsoo. 

Pria itu melanjutkan sesi makannya dengan hati gembira, tak jarang ia dan istrinya saling menjahili satu sama lain dengan menendang-nendang kaki di bawah meja lalu terkikik bersama. 

"aku selesai. Jam 9 harus segera pergi kerja." Suzy membereskan alat makannya yang sudah kosong. 

Arah mata Myungsoos melirik jam dinding lalu ia mendengkus. "santai saja, telat sedikit tidak berpengaruh."

"hei, kau boleh bicara begitu jika kau pemilik cafe-nya." Suzy memincing mata.

Ya, memang.

"tapi makananku belum habis. Masa kau mau meninggalkanku?" Myungsoo mulai seperti ini lagi. Merengek bak bocah yang tidak mau ditinggal ibunya mencuci baju.

Myungsoo memang kerap menunjukkan sikap-sikap manja yang berlebihan, tidak sesuai dengan umurnya yang sudah menginjak 33 on the way 34. Tapi Suzy pernah membaca salah satu buku, katanya pria memang agak telalt menuju fase dewasa dibanding perempuan, dan sepertinya itu valid.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 05, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Let's Go Back To Where We StartedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang