10. Glimpse Of Us

340 70 24
                                    

•10•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•10•

Sejatinya, perasaan aneh ketika merasa kehilangan yang kau punya itu menyelinap ke ulu hatinya tatkala Suzy masuk ke rumahnya yang dahulu. Bukan tanpa sebab, segala yang ada di dalam sana begitu berbeda dengan yang tersisa diingatan Suzy.

Tidak ada Nenek Marie--pengasuh Suzy sejak bayi--tidak ada foto-foto keluarga yang berisikan Ayah, Ibu, Suzy di dalamnya, dan yang paling penting, tidak ada kebun bunga lily kesayangan ibu.

Ibu dan kebun bunga lily adalah suatu kesatuan, satu jiwa yang menggambarkan kehidupan ibu di setiap tangkainya. Jadi, ketika kebun itu sudah dibabat habis--kini terganti oleh kolam ikan--Suzy mulai patah hati.

Apalagi ketika ia terus menelusuri rumah masa kecilnya, yang terpampang di setiap dinding hanya foto-foto ayah bersama dua perempuan yang menjadi keluarga barunya. Salah satu perempuan itu adalah perempuan yang sudah Suzy temui, satunya lagi tidak tahu, sepertinya anak perempuan itu.

Suzy mengamati foto keluarga yang nampak bahagia itu, semakin dilihat semakin hatinya nyeri. Hampir saja air mata berjatuhan untuk kesekian kali, namun Suzy berusaha keras menahannya.

"banyak yang berubah selama 16 tahun ini, Suzy. Mendengar kau mengalami kecelakaan naas hingga amnesia, ayah begitu khawatir." Tiba-tiba ayah datang mengusap punggung Suzy.

"jadi ayah dan ibu berpisah?" tanya Suzy lugas.

Ayah kini kelihatan lebih tua, kerutan di beberapa bagian wajahnya mulai kentara ditambah rambut putih yang hampir mengisi seluruh surainya. Suzy sedih melihat perubahan ayah yang demikian, namun ia lebih sedih menemukan fakta bahwa ibunya sudah tidak di rumah ini lagi.

Ayah mendadak diam cukup lama ketika nama ibu disebut, dia terlihat ragu-ragu untuk menjawab. Seperti ada yang ditutup-tutupi.

"Yah?" Suzy bertanya tak sabar.

Ayah tersenyum simpul, "begitulah. Ibumu... selalu ingin sendiri, dia berkata butuh waktu untuk menyendiri ke sebuah tempat. Dia ingin menjelajahi dunia. Ayah menentang keputusannya, tapi ibumu bersikeras. Karena kami tidak menemukan titik terang, terpaksa kami berdua berpisah."

Air mata itu lolos dengan mudahnya. Suzy terisak. "lantas sekarang di mana ibu?"

Pria tua di sampingnya menggeleng, "tidak ada yang tahu, Suzy. Terakhir kali dia mengabari bahwa dirinya sudah bahagia dengan kehidupan barunya. Ku harap dia juga mengirimu satu atau dua surat."

Tangisan Suzy semakin terdengar, perempuan itu belum bisa menerima bahwa ibu yang selalu ada untuknya pergi begitu saja secara tiba-tiba. Padahal rasanya baru kemarin Suzy dan ibu berbincang di kebun bunga lily sambil menggosipkan Kim Myungsoo, si anak laki-laki resek di sekolahnya.

Ibu tidak pernah bicara ingin pergi tanpa membawa Suzy, kalaupun iya, pasti Suzy tidak akan mengizinkan. Maka, Suzy sedikit tidak percaya bahwa ibunya bisa membuat keputusan begitu besar seperti kata ayah.

Let's Go Back To Where We StartedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang