LISA POV
Setelah apa yang terjadi di pulau itu, aku memilih untuk tinggal di sini selama sisa hari ini dan Jisoo menghormati keputusan ku.
"Panggil saja aku ketika kamu ingin pulang dan aku akan terbang ke sini untuk menjemputmu, oke?" ujar jisoo dan aku hanya memaksakan senyum kecil dan mengangguk padanya.
Ketika akhirnya aku sendiri, perlahan aku berjalan ke tepi pantai dan menatap luasnya sejenak sebelum pergi jauh ke laut dan membiarkan diriku terapung di air, tak peduli ponselku masih ada di saku celana.
Aku melihat ke langit malam dan dipenuhi dengan bintang-bintang indah yang bersinar terang dengan bulan yang bulat sempurna.
Kamu akan menyukai pemandangan ini jika kamu berada di sini, Nini.
Aku memejamkan mata saat mengingat hari pertama kali aku bertemu dengan Jennie di tahun terakhirku di perguruan tinggi.
FLASHBACK
"What the hell, Lisa? Kamu baru saja mencium gadis itu selama lima detik dan kamu sudah putus dengannya?!" Seru Jisoo sambil menyeka noda dari makanan yang jatuh di jaketnya yang disebabkan oleh gadis yang baru saja putus darinya.
"Dia membosankan." jawab ku sambil melihat di sekitar kampus, menemukan orang baru untuk bersenang-senang.
Malam ini adalah pesta perkenalan dan aku wajib menghadiri pesta yang membosankan ini karena itu salah satu syarat kelulusan para senior.
Universitas bodoh.
Perhatian ku kemudian tertuju pada keributan di dekat panggung.
"Apa kamu buta? Lihat, bajuku basah semua!" Seorang gadis mendesis pada gadis lain yang kepalanya tertunduk sekarang.
Gadis yang bagian atasnya basah sedang mengelapnya seolah-olah akan kering dengan cara itu dan aku tidak bisa membantu tetapi untuk memindai fitur-fiturnya.
Dia memiliki rambut coklat panjang, alis yang ditarik dengan sempurna, bulu mata panjang yang tebal, hidung yang bangga, bibir yang indah, tubuh yang melengkung indah, dan mata kucingnya yang seperti kucing yang benar-benar membuatku mengalihkan seluruh perhatianku padanya.
Aku tidak tahu apa yang merasuki ku, tetapi aku hanya merasa berkewajiban untuk berjalan ke arah mereka dan tanpa sadar saya melakukannya.
"Aku benar-benar minta maaf, Nona Jennie." Aku mendengar gadis lain berkata saat dia masih menundukkan kepalanya.
Jadi Jennie adalah nama anak kucing cantik ini.
"Apa yang sedang terjadi disini?" kemudian aku ikut campur saat aku melihat gadis lain yang tampak terkejut serta siswa lain karena kehadiranku.
Aku biasanya tidak berbicara atau memulai percakapan dengan orang lain selain jika kalian adalah minat ku yang menyenangkan saat ini.
Aku selalu bersama teman-teman ku dan Jisoo, jadi gangguan ku ini cukup baru bagi orang lain dan juga bagi ku sendiri.
Aku kemudian perlahan mengalihkan pandanganku ke arah Jennie.
Dia mengarahkan pandangannya pada ku juga dan aku hampir pingsan ketika mata kami bertemu.
Kenapa jantungku berdetak secepat ini?
Dia menatapku selama sekitar satu menit.
"Itu bukan urusanmu." jawab nya mendesis mematikan padaku dan berjalan menjauh dari kerumunan.
Aku dibiarkan ternganga dan juga para mahasiswa di sekitar kami. Tidak ada yang berbicara seperti itu kepada Lalisa Manoban, terutama di universitas ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIES-TRUTH | JENLISA ADAPTATION ✔️
FanfictionTake Me Back To The Night We Met. . . . . . All credit in this story belongs to the original author BuggyBunny