25. DATE

2K 133 2
                                    

LISA POV 

Aku keluar dari mansion setelah pertengkaran kecil dengan kakekku.

Sebelumnya, aku sangat senang dan bersyukur ketika keluargaku bertemu dengan Jennie karena mereka otomatis menyukainya seperti dia benar-benar bagian dari klan. Semuanya relatif dekat dengannya.

Tapi sekarang, aku tidak berpikir akan tetap bahagia dan bersyukur terhadap itu. Maksud ku, jika aku memberi tahu mereka apa yang dia lakukan terhadap ku, mereka mungkin tidak akan mempercayai ku, jadi aku tidak repot-repot melakukannya.

Aku memasuki mobilku, kuhidupkan mesinnya dan saat aku hendak pergi, Chaeyoung mengetuk kaca jendelaku.

"Lisa, ayo kita bicara." Dia terengah-engah, menunjukkan bahwa dia berlari jauh-jauh dari ruang makan ke sini hanya untuk berbicara dengan ku.

Jendela mobil ku berwarna hitam karena itu dia tidak bisa melihat ku di dalam, jadi aku menarik napas dalam-dalam sebelum meluncur dari kursi ku.

"Apa kamu butuh sesuatu, Chaeng?" Tanyaku padanya dengan suara datarku sambil menyandarkan tubuhku di mobil.

"Aku tahu kamu punya alasan lain kenapa kamu putus dengan Jennie, Lisa." 

Matanya lembut dan penuh perhatian yang tiba-tiba menarik rasa sakit di dalam hatiku tapi aku menolak untuk mengakuinya.

"Kau sudah mendengar alasanku lebih dari sekali, Chaeng. Jadi kenapa tidak menerimanya dan selesaikan saja seperti yang kulakukan?" Kata ku tanpa menunjukkan emosi apapun.

Aku melihat luka terlukis di matanya.

Aku tahu Chaeyoung bisa merasakan ada yang tidak beres denganku dan entah bagaimana aku berterima kasih untuk itu karena setidaknya seseorang masih percaya padaku tapi aku tidak ingin menyeret siapa pun ke dalam kekacauan ini. Kekacauan ku, masalah ku.

"Dan selain itu, kenapa kalian semua tiba-tiba peduli? Maksudku, ini hidupku yang sedang kita bicarakan di sini. Aku memutuskan apa yang harus dilakukan dan siapa yang akan berkencan. Dan aku tidak mengganggu urusanmu jadi kenapa kau mengganggu urusanku ? Tidakkah menurutmu kalian terlalu banyak di sini? Tolong, berhentilah menggangguku karena kau terlalu usil." Kata ku dengan suara tanpa emosi.

Dan saat itulah aku menerima tamparan keras di wajah cantik ku.

"Aku peduli karena kamu adalah sepupuku dan aku tahu bahwa di balik semua yang kamu perlihatkan itu, ada sesuatu yang salah di dalam dirimu." Katanya sambil menatap mataku.

Chaeyoung sekarang menangis di depanku. Aku tahu bahwa aku telah mengatakan terlalu banyak dan benar-benar tidak bersungguh-sungguh dengan kata-kata itu tetapi itu membuat ku tidak punya pilihan.

Dan tidak peduli betapa aku ingin mengambilnya kembali dan menghapus air matanya, aku tidak bisa. Demi semua orang.

"Tidak semua pengamatanmu benar, sepupuku tersayang. Cobalah lebih keras lagi lain kali, mungkin kamu akhirnya akan melakukannya dengan benar." Kataku datar sebelum aku memunggunginya dan masuk ke mobilku lalu dengan cepat pergi.

Maafkan aku, Chaeng.

Hati ku hancur karena apa yang ku lakukan pada sepupu ku tetapi mata ku masih menolak untuk meneteskan air mata.

Apa itu lelah?

Aku menghela napas dalam-dalam sebelum memfokuskan diri untuk mengemudi ke tempat di mana aku bisa mencoba menenggelamkan masalahku meski hanya sesaat.

Tapi kemudian aku mendengar teleponku berdering.

Aku mengabaikannya tetapi terus berdering, peneleponnya sangat konsisten.

LIES-TRUTH | JENLISA ADAPTATION ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang