LISA POV
FLASHBACK
"Kau tahu, sudah berbulan-bulan sejak aku merayumu dan-" Tiba-tiba aku kabur saat aku dan Jennie berjalan-jalan di taman setelah kami makan malam di restoran terdekat.
"Dan? Apa kamu mulai lelah sekarang?" Anak kucing itu. jawabnya dengan sedikit kesal sambil berhenti berjalan dan menghadapku sambil menyilangkan tangan di depan dadanya.
Aku hendak menjawabnya ketika dia berbicara lagi.
"Apa kamu mulai tidak sabar denganku, ya Manoban? Apa kamu berencana untuk berhenti sekarang?" Dia melanjutkan dengan alisnya berkerut.
Aish. Wanita ini.
"Jawab aku, apa kamu lelah sekarang? Bukannya aku menyuruhmu untuk merayuku, kan? Itu pilihanmu untuk melakukannya." Dia mengejek.
"Kamu memaksakan dirimu dalam hidupku dan sekarang kamu pergi? Sekarang aku sudah menyadari bahwa aku sudah mencintaimu? Bagaimana bisa kamu?!" Jennie kemudian berkata dan aku melihat bagaimana air matanya mengalir di wajahnya yang cantik saat dia mengeluarkan isak kecil yang lucu.
Mataku membelalak pada pengakuannya yang tidak disadari saat aku tertawa senang karena hatiku sangat bahagia saat ini.
"Dan kamu punya nyali untuk tertawa di depanku sekarang ?! Aku tahu bahwa aku tidak boleh jatuh cinta dengan pemain sepertimu." Kata jennje dengan marah saat hendak berjalan menjauh dariku ketika aku menarik lengannya dan memeluknya dengan erat dan aman.
Aku merasakan dia menegang di pelukan ku dan aku pikir dia bisa mendengar detak jantungku yang keras di dalam dadaku.
"Jen, tolong katakan lagi." aku memohon padanya.
"K-Katakan apa?"
Aku hanya bisa tersenyum lebar mendengar gagapnya.
"Tolong katakan lagi bahwa kamu sudah mencintaiku." Kataku sambil menarik diri dari pelukan tapi tidak melepaskan lengannya dan menatap langsung ke mata kucingnya yang gelap.
"A-aku tidak, uhm." Dia memalingkan muka, berusaha menghindari tatapanku, tetapi aku menangkup dagunya dengan tanganku yang lain untuk membuatnya fokus padaku.
"Kamu secara tidak sadar melakukannya, konyol." Aku tersenyum melihat kelucuannya.
Tapi aku kaget ketika Jennie yang pemalu dan imut tiba-tiba menghilang dan digantikan oleh Jennie yang percaya diri dan lugas hanya dalam beberapa detik.
"Ya, aku sudah mencintaimu tapi apa gunanya sekarang? Kamu sudah bosan merayuku." Dia membalas dengan nada judesnya tetapi matanya menunjukkan rasa sakit saat dia mengucapkan kalimat terakhir.
"Kau bahkan tidak membiarkanku menyelesaikan kalimatku." Kata ku padanya, cemberut.
"Berhentilah bertingkah manis, Lisa. Itu tidak cocok untukmu. Lagi pula, itu masih yang ingin kau katakan." Jennie dengan keras kepala berkata.
Aku hanya tersenyum lebar padanya dan mencondongkan tubuh ke depan untuk mengecup bibirnya yang ingin kucium sejak pertama kali aku melihatnya.
Mata Jennie melebar kaget tapi aku hanya menciumnya lagi tapi kali ini lebih lama dan lebih tulus dan tidak cukup lama, aku merasakan responnya yang membuatku tersenyum di antara ciuman itu.
Aku memutuskan ciuman pertama karena aku ingat bahwa kita masih di taman dan ada begitu banyak orang melihat kita sekarang tapi senyum tetap di bibirku.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIES-TRUTH | JENLISA ADAPTATION ✔️
أدب الهواةTake Me Back To The Night We Met. . . . . . All credit in this story belongs to the original author BuggyBunny