LISA POV
Aku ingin berteriak, aku ingin memukul seseorang atau sesuatu, dan aku sangat ingin menangis.
Tetapi tubuh ku menolak untuk mewujudkan apa pun.
Suaraku hilang, kekuatanku lenyap, dan air mataku mengering.
Hati ku hancur di dalam diri ku dan semua pecahan ditusuk ke seluruh diri ku yang menambah rasa sakit yang tak tertahankan.
Aku tahu. Sungguh tindakan yang bodoh untuk putus dengan Jennie dan disalahkan, tapi sepertinya aku tidak tahan melihatnya disalahkan oleh orang lain. Anggap saja ini hadiah terakhirku untuknya.
Jennie telah bersamaku selama tiga tahun terakhir dan itu adalah hari-hari terindah sepanjang hidupku. Dan kebahagiaan yang ku rasakan itu seperti pembayaran untuk rasa sakit saat ini.
Ketika semakin jauh dari Universitas, aku perlahan-lahan memarkir mobil ku di suatu tempat yang sunyi dan terpencil, di sini gelap; jenis tempat perlindungan ku.
Aku memegang kepalaku di tempat dudukku sambil memejamkan mata dan menghela nafas panjang ketika tiba-tiba, seseorang memegang tanganku yang mencengkeram kemudi dengan erat.
Tembakanku terbuka dan melihat pelakunya dan disana aku menemukan gadis yang kuselamatkan dari Jennie tadi. Matanya yang dalam menatap dengan sangat perhatian sambil menatap langsung ke arahku.
"Mina, kan?" Aku kemudian bertanya padanya dan dia hanya mengangguk sedikit sambil tetap menatap langsung ke arah ku yang secara menyeramkan mengirimkan perasaan nyaman dalam diri ku.
"Uhm, aku hanya ingin minta maaf atas apa yang telah kamu saksikan sebelumnya." Aku dengan canggung berkata dan mencoba mengalihkan pandanganku ke tempat lain.
Sejujurnya aku ingin meminta maaf padanya karena entah bagaimana aku menggunakan dia sebagai penyamaran sebelumnya dan aku benar-benar merasa tidak enak karenanya.
Nah, ini yang aku rasakan sebenarnya aneh bagi ku karena aku tidak merasa buruk untuk memanfaatkan orang, terutama perempuan, bahkan sebelumnya tetapi wanita di sini berbeda, aku tidak tahu mengapa.
"Apa yang membuatmu menyesal?" Mina bertanya dengan rasa ingin tahu.
"Karena kamu harus melihat adegan konyol itu denganku, sahabatku, dan mantan ku. Ini agak memalukan." Dengan canggung aku menjawabnya sambil menggaruk tengkukku.
"Dan aku juga ingin meminta maaf karena telah memanfaatkanmu. Tidak hanya tadi, tetapi juga untuk malam pertama kita bertemu satu sama lain di sebuah bar." Aku menambahkan dan menatapnya.
Yang mengejutkan, Mina hanya mengeluarkan tawa lucu yang dibuatnya dan alisku berkerut lucu.
"Uhm, apa aku mengatakan sesuatu yang lucu?" Aku bertanya padanya tapi dia hanya terus tertawa manis dan menggelengkan kepalanya.
Aku hanya melihatnya tapi bukannya merasa sedikit aneh, aku merasa senang.
Setelah dia berhasil menenangkan diri dan membiarkan tawanya mereda, dia berbalik menghadapku.
"Kamu benar-benar tidak ingat aku, kan Nona Lisa?" Mina lalu bertanya padaku sambil tersenyum.
"Apa kita pernah bertemu sebelumnya? Maksudku, bahkan sebelum di bar?" Aku bertanya balik. Pertanyaan itu menggema di kepalaku selama ini.
Gadis di sampingku terus menatapku dengan senyumnya sementara pikiranku sulit mengingat kapan aku bertemu dengannya bahkan sebelumnya di bar.
Kemudian sebuah ingatan muncul di benakku dan aku menjentikkan jari saat mengingat di mana aku pertama kali melihat Mina.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIES-TRUTH | JENLISA ADAPTATION ✔️
FanfictionTake Me Back To The Night We Met. . . . . . All credit in this story belongs to the original author BuggyBunny