"Kita mau kemana Lalisa? apa aku harus pakai penutup mata ini? Mungkin aku akan tersandung sesuatu disini." Kekasihku yang cantik merengek saat aku membawa nya menuju pintu.
Aku tertawa mendengar kata-kata kasarnya.
"Jangan khawatir, Sayang. Kamu tidak akan tersandung sesuatu, aku mengerti. Percayalah." Jawabku sambil membuka pintu di depan lalu perlahan aku membimbingnya untuk melangkah keluar.
Dan ketika kami sudah melewati pintu, akut pergi ke punggungnya.
"Apa kamu siap?" aku bertanya padanya.
"Apa aku punya pilihan untuk tidak?" Dia menjawab, aku hanya menertawakan kekonyolannya.
Aku kemudian mulai melepaskan penutup matanya dan setelahnya beberapa detik aku mendengar dia terkesiap lucu saat pandangannya berkeliaran ke sekeliling halaman belakang rumahku yang aku hiasi sendiri.
"happy 3 year anniversary my love" Aku berbisik sambil tersenyum dari telinganya dan memeluknya dari belakang dan memberikan ciuman kecil di lehernya.
"Aww. Terima kasih banyak, babe. happy 3 year anniversary too." Ucap nya dan berbalik dan menempatkan ciuman lembut di bibirku.
Aku melihatnya berjalan menuju foto-foto yang telah aku gantung bersama dengan lampu.
Aku tersenyum sendiri setelah melihat gummy smile-nya menghiasi wajah cantiknya saat ia melihat foto-foto yang kuambil.
Jennie Ruby Jane Kim, dia adalah satu-satunya gadis yang mampu memikat hatiku yang suka bermain dan menjinakkanku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dulu ketika aku masih di sekolah menengah dan perguruan tinggi, aku dikenal sebagai pemain.
Aku pernah berkencan dengan banyak gadis sebelumnya dan kebanyakan dari mereka hanya bertahan beberapa menit atau bahkan hanya beberapa detik, 2 hari adalah yang terlama sejauh yang ku ingat.
Tapi semua itu berubah pada tahun terakhir ku di perguruan tinggi.
Jennie pindah ke universitas kami tahun itu. Dia memiliki aura dingin dan kepribadian agak judes yang menarik seluruh perhatianku.
Aku mencoba merayunya seperti hal yang biasa kulakukan pada gadis-gadis lain di kampus tapi, dia tangguh. Sama sekali berbeda dari orang lain.
Pada awalnya, aku berpikir hanya ditantang oleh penolakannya tetapi perlahan, mungkin terdengar klise, pemain terbesar inj jatuh cinta dengan mahasiswi transfer yang cantik dan saat itulah aku memutuskan untuk berubah dan merayunya dengan cara yang ku belum pernah dilakukan sebelumnya.
Aku mengerahkan begitu banyak usaha hanya untuk menunjukkan kepadanya bahwa aku telah berubah dan aku serius dengannya.
Untungnya, jennie mengakui usaha ku dan memberi ku kesempatan dan aku berjanji pada diri sendiri untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan itu.
Dan di sinilah kami, merayakan tahun ke-3 hubungan kami dan aku bertujuan untuk merayakan sisa tahun-tahun ku bersamanya.
"Sayang, kemarilah." Aku mendengar Jennie memanggilku saat dia mengetuk ruang di sampingnya di tengah halaman belakang tempat aku meletakkan tikar busa dengan banyak bantal.
Aku dengan senang hati pergi ke arahnya dan segera duduk di sampingnya, jennie kemudian pindah dan duduk di pangkuan ku dengan tangan nyadi leher ku.
"Ini sangat indah, Lisa. Terima kasih. Aku sangat menghargainya." Katanya sambil menampilkan gummy smile-nya yang tidak pernah gagal membuat jantungku berdebar setiap kali aku melihatnya.
Kemudian dia perlahan bersandar ke tempat yang lembut dan ciuman halus ke bibirku yang aku tanggapi dengan cepat.
"Everything for you my queen." Aku menjawab setelah ciuman manis yang baru saja kami bagikan saat aku tenggelam ke dalam mata kucing hitamnya.
"Aku mencintaimu." Ujar ku dengan penuh kasih.
"Aku juga mencintaimu." Jawab Jennie lembut.
I just hope it's still true and not a lie, my love...
LISA POV END
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
