"Oh jadi Keynara itu pacar lo?" Rega tersenyum jahil menatap Kaivan.
"Bukan urusan lo. Gue kesini cuma mau ngomong itu aja, kemaren kemaren gue lupa mau mampir." Balas Kaivan dengan acuh.
Rega mengangguk. "Gue pikir dia sakit karena hampir seminggu gak masuk kerja. Eh ternyata pawangnya marah dia kerja disini,"
Kaivan menyipitkan matanya, "pawang mata lo!"
Rega terkekeh. Jarang-jarang dia bisa mengobrol dengan Kaivan seperti ini. Memang, Kaivan sering mampir ke kelab nya tapi sepupunya itu seolah menjaga jarak dengannya. Atau lebih tepatnya menjauhinya.
"Oh iya Kai, Kakek kangen tau sama lo. Katanya lo jarang mampir kerumahnya ya?"
"Gue lagi sibuk akhir-akhir ini. Kakek baik-baik aja kan?"
"Iya sih, tapi belakangan ini Kakek sering marah-marah gak jelas sama pegawainya. Lo tau sendiri kan kalau Kakek punya riwayat penyakit jantung? Gue khawatir penyakitnya tiba-tiba kumat." Rega tertawa pelan.
Kaivan menghela nafas panjang, "hmm orangtua satu itu emang suka marah-marah, susah di bilangin pula."
Rega menepuk pundak Kaivan. "Lo cucu kesayangannya Kai, besok jenguk kakek ya?"
Kaivan mengangguk.
*****
Keynara mendatangi ruang kepala sekolah karena namanya dipanggil.
Setelah mengetuk pintu dengan sopan, perempuan itu masuk ke dalam. Disana, Pak Bayu–kepala sekolahnya–sedang duduk di kursi kebesarannya dan melemparkan senyum tipis pada Keynara.
"Silahkan duduk." Ucap Pak Bayu.
Keynara mengangguk,
"Jadi, saya memanggil kamu kemari ingin membahas perihal uang sekolah kamu."
"Saya tau pak, waktu yang diberikan bapak sudah hampir habis, tapi saya minta maaf... Saya belum bisa membayar uang sekolah saya." Keynara menunduk.
"Saya bukan akan membahas itu Keynara. Saya hanya memberitahu kalau salah satu teman kamu sudah membantu melunasi uang sekolah kamu."
Keynara tertegun. Ia menatap Pak Bayu dengan bingung, "siapa Pak?"
"Kaivan. Dia sudah melunasi semua uang sekolah kamu."
Keynara cengo sendiri mendengarnya. Jadi, Kaivan benar-benar melakukannya?
"Kalau begitu kamu boleh kembali ke kelas Keynara. Selamat belajar." Ucap pria berumur empat puluh tahun itu dengan lembut.
"I-iya pak. Kalau begitu saya permisi,"
*****
Kaivan menaikkan sebelah alisnya saat melihat Keynara berdiri di depan pintu apartmentnya.
"Ngapain lo disini?"
"Eh anu... Aku..."
"Kalau ngomong itu yang jelas!"
Keynara menarik nafas panjang, "aku mau berterimakasih sama kamu. Ini aku bawa kue buatanku."
Kaivan menatap kotak makanan yang di sodorkan padanya dengan menyelidik,
Akhirnya Kaivan menerima pemberian Keynara.
"Masuk."
Keynara mengangguk. Perempuan itu masuk ke dalam apartemen Kaivan untuk kedua kalinya.
"Kaivan..."
"Hmm,"
"Aku janji suatu saat akan ngembaliin uang kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVIL OBSESSION
Teen FictionKaivan Aeron Aldrich. Laki-laki berhati iblis yang bersembunyi di balik wajah malaikat. Mabuk-mabukan, berkelahi, balap liar, bahkan bermain wanita, itulah kesenangannya. Hingga suatu malam ia dipertemukan dengan perempuan berpenampilan kacau bernam...