Seorang wanita mengambil jaket, topi, sepatu boot dan masker hitam. Hari ini ia akan pergi ke suatu tempat dengan pakaian andalannya yang serba hitam. Ia juga membawa senjata yang ia sembunyikan dibalik jaketnya. Ia berdiri didepan cermin, melihat penampilan dirinya di cermin bertanda bahwa dirinya sudah siap untuk pergi. Matanya melirik ke arah jam dinding, jam menunjukan pukul 3 pagi. Jam segini Kenzo masih tidur dan INK akan selalu buka 24 jam.
Wine langsung pergi meninggalkan apartemen Kenzo dan pergi menggunakan motornya ke sebuah gedung yang biasa ia datangi. Dimana didalam gedung itu terdapat sebuah organisasi kejam bernama INK. Ia memarkirkan motornya ditempat yang aman dan langsung berlari menuju tangga. Ia akan pergi ke lantai 7 dimana INK berada. Sebelumnya juga ia sudah memastikan bahwa Jeff tidak ada di markasnya dan ia sudah merusak sistem CCTV di markas INK, sehingga Wine harus menggunakan waktu sebaik-baiknya sebelum Jeff datang.
Sampai disana, seperti biasa markas mereka sangat sepi karena memang waktunya mereka tidur. Jikapun mereka melaksanakan misi, pasti bukan di markas ini. Wine berdiri didepan pintu ruang kerja Jeff, dimana Jeff menyimpan banyak sekali data-data yang ada di ruang itu. Wine hanya pernah sekali masuk ke ruang itu, yaitu disaat ia tahu Nathan masuk dan terdaftar sebagai anggota INK. Wine ingat betapa marahnya waktu itu kepada Jeff sampai ia membobol pintu ruang tersebut.
Wine sangat ahli dalam meretas. Ia bisa menjangkau seluruh dunia hanya dengan laptopnya. Ia juga sangat jenius dalam membuka kode rahasia. Dahulu Wine pernah mencoba untuk meretas salah satu bank terbesar di suatu negara dan ia pun berhasil. Namun, niat Wine kala itu bukan mencuri uang. Ia hanya ingin tahu seberapa hebatnya dalam meretas.
Jika bank terbesar disuatu negara itu saja dapat diretas oleh Wine, apalagi pintu ruang kerja Jeff. Akan sangat mudah bagi Wine untuk membobol semua kunci pintu ruang kerja Jeff dengan keterampilannya. Tak lama kemudian, pintu ruang kerja Jeff berhasil terbuka. Tanpa basa-basi, Wine langsung masuk ke dalam ruang kerja Jeff dan menutup pintunya. Di dalam ruang kerja Jeff terdapat 3 kompoter dan rak buku berisi data-data INK.
Wine langsung mencari kejanggalan dengan cara membuka semua komputer Jeff, membaca semua yang ada didalam komputer dan data-data dilemari tersebut. Matanya sibuk menganalisis semua datanya. Dari biodata semua anggota INK, klien dan target sampai laporan akhir pembunuan itu terjadi.
Namun, tiba-tiba ia mendadak berhenti menganalisis setelah menyadari ada salah satu pintu rahasia dibalik rak buku. Wine mencoba mencari berbagai cara untuk membuka pintu itu. Meskipun pintu ini lebih sulit membobol daripada pintu ruang kerja Jeff, bukan berarti Wine tidak berhasil membukanya. Ia pun akhirnya bisa membuka pintu itu dengan keterampilannya.
Bola mata Wine membulat, ia terkejut melihat betapa mengkilaunya ruangan itu. Semuanya sangat mengkilau dan memanjakan mata Wine. Perlahan-lahan Wine memasuki ruangan yang penuh dengan emas itu. Bahkan ditengah-tengah ruang itu terdapat tumpukan emas balok yang membentuk gunung. Wine benar-benar terkejut melihat semua koleksi emasnya Jeff. Pantas saja jika Jeff mentarifkan harga yang tidak masuk akal kepada kliennya, karena Jeff bisa melakukan apa saja demi mendapatkan harta.
"Nathan aja gak setajir ini," ucap Wine.
Wine mengeluarkan ponselnya dan memotret semua sisi ruangan tersebut. Ia juga memotret bukti yang menurutnya mencurigakan. Setelah ia keluar dari ruang yang penuh dengan balok emas itu. Wine langsung mengecek keuangan Jeff di komputer Jeff.
Benar-benar tidak sebanding dengan kekayaannya Nathan. Nathan adalah anggota terkaya di INK. Meskipun Wine dan Nathan sama-sama kartu AS Jeff, tapi harta Nathan jauh lebih besar dibandingkan Wine. Namun, harta yang Nathan miliki paling hanya 2% dari harta Jeff.
Itu artinya Jeff mendapatkan banyak uang dengan cara memanfaatkan anggota INK.
"Bener-bener ya lo!" seru Wine kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Contriteness
Aktuelle LiteraturAiden, si pembunuh bayaran yang dikenal kartu AS di sebuah organisasi pembunuh bayaran bernama INK. Aiden sadar bahwa dirinya melakukan pekerjaan keji, sehingga ia ingin menebus dosanya dengan berjanji akan menjadi manusia yang lebih baik. Aiden mem...