Sudah 2 hari Nathan mengurung dirinya di kamar Kenzo. Sudah 2 hari juga ia selalu menyalahkan dirinya sebagai pembunuh meskipun itu fakta. Rasa penyesalannya semakin membesar dan membuat Kenzo bingung apa yang terjadi dengan Nathan.
Suara ketukan pintu membuat Nathan bangun dan membuka pintunya. Ia melihat Wine dengan masker diwajahnya seperti biasa. Ia tidak tertarik untuk berbicara dengan orang-orang, sehingga ia langsung menutup pintu kamarnya tanpa mendengarkan ucapan Wine terlebih dahulu.
"Nathan!" seru Wine dari luar kamar Kenzo. "Baju kamu mau dicuci gak?!"
Nathan menghela nafasnya. Ia mengambil beberapa pakaian yang kotor dan merogoh satu persatu saku yang ada di keranjang itu. Siapa tahu Nathan menemukan uang atau barang penting lainnya. Tiba-tiba ia menemukan foto Leo Martin di balik jasnya. Foto yang paling dibenci Nathan selama ini. Bukan hanya karena Leo sudah menghancurkan Buscetta saja, tapi melukai dirinya dan juga Jennie.
Nathan langsung keluar dari kamar Kenzo secara tiba-tiba dan menemui Kenzo yang sedang merokok bersama Jeff. Jeff tersenyum sinis sebagai sapaan kepada Nathan, apalagi ia sangat kesal karena Nathan mendadak berubah setelah membunuh Martinus.
"Ada apa?" tanya Kenzo yang menyadari kehadiran Nathan. "Lo udah mendingan?"
Nathan menganggukan kepalanya, "Tentang Leo, lo udah dapet informasinya?"
"Belum. Tapi, anggota gue nemu foto hasil dari CCTV. Fotonya burem, jadi wajahnya gak keliatan," jawab Kenzo.
"Gue mau liat!"
Kenzo memberikan foto itu kepada Nathan. Ia pun melihat foto itu dengan tatapan jeli. Wajah Leo benar-benar tidak terlihat disana. Tidak seperti foto Leo yang ia dapat dari Martinus.
"Martinus udah mati di tangan Nathan. Terus sekarang gimana caranya buat dapet informasi tentang Leo?" sindir Jeff.
"Jeff!" tegur Kenzo, "Setidaknya dia gak akan ganggu gue dan anggota gue lagi."
"Ya terus lo mau cari dia gimana? Gue sama Wine udah nyari tentang dia kemana-mana, tetep gak ketemu! Bahkan dia bukan orang Italia juga, mau sampai mana gue sama Wine carinya!" balas Jeff kesal.
Kenzo mendengus kesal, ia pun menatap tajam ke arah Jeff "Yaudah sana lo pulang, tapi balikin uang gue!"
Seketika suasana menjadi hening. Jeff pun tidak berani membalas Kenzo dan memilih untuk menurut kepada Kenzo sedangkan Nathan merasa sensitif tentang uang. Mata tajamnya melirik ke arah Jeff. Apa kali ini Jeff meminta Kenzo untuk membayar INK?
"Uang? Lo bayar Jeff buat nyari informasi tentang Leo?" tanya Nathan.
Kenzo menganggukan kepalanya sambil mengeluarkan asap tebal dari dalam mulutnya. Sementara Jeff langsung menyipitkan matanya kepada Kenzo, seolah-olah Jeff tidak ingin Nathan tahu tentang hal ini.
"Kenapa?" tanya Nathan dengan nada tinggi kepada Jeff.
"Wine dan Jeff sendiri dari INK. Otomatis gue harus menyewa jasa INK. Jadi, gue adalah klien INK," jawab Kenzo.
"Lo bayar ke Jeff atas pembunuhan yang gue lakuin ke Martinus kemarin?" tanya Nathan lagi.
Kenzo menganggukan kepalanya. Sontak membuat Nathan marah, pasalnya ia bukan bagian dari INK lagi dan ia melakukan hal itu karena keputusannya sendiri, bukan keputusan dari Jeff.
"JEFF!!" Nathan menarik kerah Jeff dengan erat, "Lo gila hah?!"
"Lepasin gue, bangsat!" seru Jeff sembari menarik kerah kemejanya.
"LO KENAPA TERIMA UANG DIA!!! MARTINUS ITU MATI KARENA KEPUTUSAN GUE, BUKAN INK!!!" bentak Nathan.
"Terus kenapa? Lo mau uangnya?!" sindir Jeff.
KAMU SEDANG MEMBACA
Contriteness
Algemene fictieAiden, si pembunuh bayaran yang dikenal kartu AS di sebuah organisasi pembunuh bayaran bernama INK. Aiden sadar bahwa dirinya melakukan pekerjaan keji, sehingga ia ingin menebus dosanya dengan berjanji akan menjadi manusia yang lebih baik. Aiden mem...