"Kejarlah akhirat, maka dunia akan mengikutimu"
Apa jadinya jika seorang remaja alim ditaksir oleh perempuan cantik yang famous dan super nakal?
Berkisahkan tentang seorang pemuda bernama Naufal Ramadhan, yang masih dilanda gejolak semangat pada usi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tak disangka-sangka, rupanya hari ini adalah hari berlangsungnya di mana seorang Kinan yang sudah melajang selama bertahun-tahun karena kepatahatiannya, akan menikah dengan seorang pria yang bahkan dari namanya saja Kinan tidak tahu.
Tidak sedikitpun harapan jika tiba-tiba pria yang akan menikahinya itu adalah Naufal. Mengapa? Karena kinan sendiri tahu jika ia bukan hidup di dalam sebuah novel romance.
Kinan berandai, jika saja ia hidup dalam sebuah novel romance, mungkin ada setidaknya plot twist yang membuat akhir dari perjalanan cintanya ini bahagia. Entah itu dengan didatangkannya Naufal sebagai wujud asli suami sah nya, ataupun pengganti Naufal yang mau mengajak Kinan keluar dari bayang-bayang Naufal.
Di sini, di kamar pengantin yang sudah dihias sebaik mungkin ini, Kinan masih bercermin menatap pantulan dirinya yang sudah jauh luar biasa cantik dari biasanya.
Polesan make up yang tak terlalu berlebihan, gaun pengantin berwarna putih, dan segala aksesoris yang menempel menghiasi bagian tubuhnya yang lain seolah membuat aura Kinan semakin terpancar.
Hanya satu yang kurang, senyum.
Seharusnya dihari besarnya ini, Kinan bisa memperlihatkan senyum antusias dan senyum bahagianya. Bagaimanapun juga, pernikahan merupakan sebuah hari dambaan bagi semua wanita bukan?
Begitu pula dengan Kinan. Dari dulu, ia selalu membayangkan jika dihari pernikahannya ia akan menjadi wanita paling Bahagia di dunia. Namun semuanya hancur ketika ia masih memikirkan Naufal.
Jangan tanya bagaimana hubungan Kinan dengan kedua orangtua kandungnya. Karena semenjak Kinan masuk ke pondok, ia merasa jika kedua orang tuanya semakin tidak peduli padanya.
Kinan tidak pernah mendapat jengukan, dukungan, hubungan ia dengan kedua orangtuanya yang dari dulu memang sudah merenggang dan canggung seakan membuat Kinan semakin yakin jika ia memanglah anak yang tidak diinginkan.
Selama ini, Kinan tidak merasakan dan mengetahui apa itu arti kasih sayang yang sebenarnya. Sampai, Allah akhirnya mempertemukan nya dengan Umi dan Abi di pesantren ini.
Kekosongan yang dulu selalu menyelimuti perasaan Kinan kini tak lagi ia rasakan.
Namun, sebagai seorang anak yang baik tentu Kinan tidak membalas perlakuan buruk kedua orangtuanya padanya.
Selama seminggu penuh sebelum pernikahannya berlangsung, Kinan sudah mengabari kedua orangtuanya. Namun sayangnya, tak satu pun Kinan mendapat balasan dari pesan-pesannya.
Hanya tinggal menghitung menit, Kinan sudah akan sah menjadi istri dari seorang pria yang menikahinya. Namun entah mengapa, hatinya terus meneriaki nama Naufal dengan lantang. Seolah tak rela jika Kinan berniat untuk melupakan pria itu.
"Astagfirullahaladzim. Bukahkan dosa jika kita masih menyimpan rasa pada seseorang sedangkan kita sudah akan menjadi milik orang lain? Yaallah, bagaimana caranya menghilangkan perasaan ini? Mengapa rasa cintaku semakin menggebu-gebu?"