Di hari ke lima ini, Kinan masih menunggu kehadiran dan kepulangan Naufal.
Tak satupun ada balasan dari panggilan telepon dan pesan yang Kinan kirim pada suaminya itu.
Kinan kini mulai semakin gelisah dan mengkhawatirkan segalanya. Sesekali bahkan ia sering menangis ketika Suci tidak ada disekitarnya.
Kinan tidak tahu harus bagaimana lagi. Ia tidak sanggup untuk sekedar menjawab panggilan telepon dari Abi maupun Umi. Bahkan segala notifikasi dari ponselnya ia matikan, kecuali jika notifikasi itu Naufal yang mengirimkannya.
Di malam yang sunyi dan penuh kesedihan ini, Kinan menarik selimutnya. Rasanya ia sudah seperti janda selama 5 hari terakhir ini.
Ia takut, jika Naufal tidak akan kembali padanya.
Namun, disaat Kinan baru akan pergi ke alam mimpinya, tiba-tiba saja sebuah tangan kini terasa melingkar di perutnya.
Kinan lantas membuka matanya, badannya sedikit bergetar ketakutan. Ia takut jika yang sedang memeluknya ini adalah makhluk astral yang menjelma atau menyerupai Naufal suaminya.
Namun hembusan nafas yang menerpa leher jenjang Kinan kini terasa begitu nyata.
Apa sebegitunya Kinan merindukan Naufal sampai ia harus berhalusinasi akan kehadiran Naufal ini di sampingnya?
"Sudah tidur hm?"
Perlahan, Kinan memutar badannya menghadap sosok yang masih memeluk perutnya.
"Apa aku sedang berhalusinasi? Apa kamu benar Naufal suamiku? Atau kamu hanya mahkluk jelmaan yang meniru suamiku?"
Mendengar pertanyaan-pertanyaan itu sontak pria dihadapannya ini terkekeh santai. Ia tak langsung menjawab, dan memilih untuk membelai rambut Kinan yang sedang tergerai ini dengan tangannya.
"Ini aku, Naufal suami kamu, sayang. Kenapa kamu bisa berpikir aku jin jelmaan hm?"
Kinan kini mulai menangis. Wanita itu bahkan menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya dihadapan Naufal yang menurutnya sangat tidak nyata.
"Ya Allah, serindu inikah diriku pada suamiku sampai harus merasakan kehadirannya senyata ini?" monolog Kinan sembari terisak pilu.
Melihat sang istri terisak tersedu-sedu, Naufal lantas mendekap Kinan ke dalam dekapannya dengan erat.
"Sayang, aku di sini. Kamu gak halu, aku sudah kembali."
Mendapati pelukan itu, Kinan lantas langsung mencengkram kuat baju yang sedang Naufal kenakan.
"Tolong jangan pergi lagi, tolong ...."
"Shhh, aku di sini sekarang. Tenang ya? Aku gak akan kemana-mana lagi, sayang."
"Tolong ... maafin aku. Karena aku, kamu harus menanggung malu yang besar, maaf sudah--"
"Shhh. Aku yang seharusnya minta maaf. Maaf karena udah buat kamu khawatir, maaf udah pergi tanpa kabar. Pelakunya sudah ditangkap dan dihukum seadil-adilnya. Semua masalah sudah selesai, sayang. Penyebaran vidio itu sudah ditangani. Stop overthinking lagi ya? Sekarang kita bisa fokus untuk kembali menjalani rumah tangga kita."
KAMU SEDANG MEMBACA
Naufalinisme
Teen Fiction"Kejarlah akhirat, maka dunia akan mengikutimu" Apa jadinya jika seorang remaja alim ditaksir oleh perempuan cantik yang famous dan super nakal? Berkisahkan tentang seorang pemuda bernama Naufal Ramadhan, yang masih dilanda gejolak semangat pada usi...