"Kejarlah akhirat, maka dunia akan mengikutimu"
Apa jadinya jika seorang remaja alim ditaksir oleh perempuan cantik yang famous dan super nakal?
Berkisahkan tentang seorang pemuda bernama Naufal Ramadhan, yang masih dilanda gejolak semangat pada usi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kinan mengaduk-aduk minuman miliknya dengan jenuh. Entah mengapa, pesta meriah ini baginya menjadi tidak bergairah.
Jika biasanya Kinan yang selalu heboh dan kegirangan jika soal pesta-pestaan, entah mengapa sekarang malah kebalikannya. Tak sedikitpun Kinan merasa berselera lagi. Bahkan sampai saat ini, Kinan hanya meminum dua teguk kecil alkohol. Biasanya? Oh jelas tak terhitung, satu botol? Dua botol? Yeah mungkin. Yang jelas Kinan sendiri tidak tahu.
"Heh! Suntuk banget muka lu! Senang-senang ngapa?" tegur Suci.
"Hmmm."
"Ngapa sih, Nan? Biasanya paling heboh kalo ada pesta-pesta kek ginian."
"Gapapa. Kurang semangat aja kali ini."
"Yeuuu makanya mabok dan enjoy dulu, kek gue nih!" sombong Suci yang kini kembali meneguk minumannya.
"Istigfar lu! Islam kok kelakuan bejat gini?"
"Syuut diem lu! Entar besok gue tahajud sama solat tobat biar belance amalan sama dosanya udah gampang!" katanya yang lagi-lagi kembali meneguk minumannya.
"Dih emang bisa gitu ye?"
"Gapapa lah asal gue bahagia kata Allah juga."
Kinan tersenyum tipis. Lagi, ia mengaduk minumannya.
"Yeuuu galau lagi, kayak yang baru putus cinta aja lu ah. Happy dulu doooong!" kata Suci yang kembali membujuk Kinan.
"Ini Naufal gak akan datang gitu ya?"
"Otak lu ditaro di mana sih hah? Di dengkul? Yakali modelan si Naufal datang ke acara haram kek gini. Ngadi-ngadi lu!"
"Tapi ini gue gak salah liat kan?"
"Apanya yang gak salah liat?" tanya balik Suci.
Ia kemudian memalingkan kepala dan pandangannya ke arah dimana fokus Kinan tertuju. Dan betapa terkejutnya Suci, ketika ia melihat sahabat kecilnya itu kini tengah celingak-celinguk kebingungan sambil membawa al-Qur'an kesayangannya di depan dada.
"Lah? Itu ... beneran si Naufal?" tanya Suci yang masih memastikan.
Tanpa babibubebo, Kinan kini langsung bangkit dari duduknya. Tentunya, untuk menghampiri Naufal di sebrang sana yang masih terlihat kebingungan dengan gelagat khas nya.
"Naufal! Hei!" seru Kinan yang tak lama kemudian seruannya itu ternotice.
"Eh Kinan?"
"Kamu datang juga ke pestanya Raja? Sama siapa ke sini?"
"Em iya, aku sendiri ke sini di anter mamang gojek."
Kok lucu banget anjing
"Oh gituu ...."
Kinan sedikit tertegun melihat penampilan Naufal di hadapannya ini. Meskipun dresscode yang ia kenakan begitu melenceng dari ketentuan yang ada, tapi tak bisa di sangkal jika Kinan semakin terpesona melihat bagaimana baju koko putih lengkap dengan celana dan peci hitam yang menghiasi penampilan Naufal malam ini.