Setengah tahun berlalu sejak kelompok pemberontak menyerang kerajaan. Walau Shogun sudah mengerahkan hampir seluruh kekuatan tentaranya, tapi seolah para kelompok itu belajar dari kekalahan, mereka kembali mengacau dan bahkan sudah mengambil alih dua benteng terkuat kerajaan yang berada di timur dan barat. Akibatnya, banyak kota besar yang mulai jatuh ke dalam genggaman kelompok pemberontak yang di kenal dengan nama Gin no Kisei. Tidak hanya pihak istana dibuat pusing, tapi segenap Daimyou pun juga di buat stress karena tidak hanya membagi prajurit mereka untuk membinasakan kelompok tersebut, mereka juga harus menjaga para selir dan pangeran yang tersisa lebih ketat agar para pemberontak tidak bisa memutus garis keturunan Shogun lagi.
Apalagi sejak kepala putera keempat mendarat di pekarangan halaman istana, para prajurit pun makin terguncang karena mereka telah kehilangan salah satu komandan terbaik kerajaan. Tentu saja, ini hanyalah trik agar kerajaan mulai merasa mereka telah melemah.
Berbanding terbalik dengan istana yang kacau, kelompok pemberontak Gin no Kisei semakin gencar menambah jumlah pasukan dan bahkan sudah berpindah markas ke benteng kota yang sudah di ambil alih secara gerilya. Dengan empat penatua sebagai pemimpin utama benteng, Soraru di tempatkan sebagai pemimpin pasukan dan Mafumafu sebagai ahli strategi utama dalam kelompok tersebut, menjadi alasan utama kelompok pemberontak Gin no Kisei sangat kuat dan nyaris bisa menandingi pasukan kekaisaran. Hal lain yang lebih mengejutkan seiring berjalannya waktu adalah, hubungan majikan-budak itu entah sejak kapan berkembang menjadi hubungan sepasang kekasih. Tidak hanya kompak dalam menyusun rencana jahat, apapun yang keluar dari mulut keduanya akan menjadi titah dan saran terbaik untuk masa depan kelompok yang kini telah semakin besar.
Apa hanya sampai disana? Tentu tidak.
“Soraru-san, mau apel yang itu tuh!”
“Ck, kau ini baru makan tadi ngapain malah makan buah?”
“Eeh~ boleh dong~? hmm?”
“Tidak.”
“Aish! Soraru-san menyebalkan!”
Mafu yang duduk di kursi panjang melipat kedua tangannya sebal dan merenggut marah. Duduk di sisinya, Soraru sibuk membersihkan katana-nya dengan telaten dan menyarungkan pedangnya puas. Melirik kearah Mafu yang masih manyun, ia bawa tubuh ramping itu keatas pangkuannya dan menciumi leher jenjang Mafu lembut. Walau masih manyun sebal, Mafu takkan berbohong terhadap sentuhan yang diberikan Soraru dan akan menerima perlakuan itu dengan senang hati. Terbukti dengan kedua tangan yang langsung melingkar di leher Soraru dan desahan lembut yang sesekali lolos dari bibir merah mungilnya.
“Soraru-san, cukup! Geli, tau!”
Masih belum puas meninggalkan tanda kemerahan di lehernya, Soraru mempererat pelukannya dan menghisap semakin kuat leher Mafu yang meloloskan lenguhan yang lebih manis. Mafu meringkuk bak koala dan memeluk Soraru erat dengan tubuh gemetar.
Tersenyum puas, Soraru membiarkan bidadari mungilnya ini membalas dengan melakukan hal yang sama pada lehernya. Keduanya bertatapan kembali sebelum tiba-tiba keduanya membeku oleh sebuah benda yang mendadak hadir di dekat mereka.
JLEB!!!
Soraru bergeser menjauh ke sisi tempat duduk dan menatap nyalang kepada panah yang menancap di batang pohon. Memeluk erat Mafu yang juga menatap panah, ia cabut panah dan menelisik desain panah yang tampak sedikit berbeda dengan panah biasa.
Soraru mengernyit. “Darimana ini datang? Panah ini sangat ringan.”
Mafu menatap sekitarnya dan berhenti tepat pada dinding benteng yang terlihat dari arah pandangnya. “Penyusup.”

KAMU SEDANG MEMBACA
Hitomodoki S2 || SoraMafu
Fiksi Penggemar° Utaite Fanfiction ° Sinopsis : Pada suatu era, dimana kekaisaran telah menjadi musuh utama rakyat, sebuah kelompok berdiri untuk menjadi sosok yang mendobrak pintu kebebasan. Demi mewujudkan ambisi itu, mereka yang menjadi korban berkumpul di bawa...