Prolog

2.2K 146 96
                                    











Upan Cyclone, pemuda berumur 18 tahun yang sangat terkenal di sekolahnya. Selain karena paras dan gender keduanya yaitu alpha dominan, sifatnya membuat siapapun nyaman berada didekatnya.

Sudah tak terhitung berapa omega yang telah ia kencani, dan diantara teman-temannya tak ada yang berani untuk mengusiknya sedikitpun.

"Pan! " panggil seorang pemuda yang bisa dibilang lumayan dekat dengan upan.

"Hn? " upan menatap sang teman dengan bingung.

"Nanti ke bar lagi? " pemuda itu menunjukkan senyumannya membuat upan membalas senyuman itu dengan cengiran khasnya.

"Tentu! Aku ingin mencoba rasanya threesome" ucap upan sambil membayangkan keindahan duniawi.

"Parah sih lu" pemuda itu nampak memukul pelan bahu upan. "Bagi-bagi napa, aku cuma bisa dapet 1 omega doang"

"Pfft-... Makanya jadi setampan diriku ini dulu~" upan menertawakan kesialan sang teman karena tak memiliki paras setampan dirinya.

"Cih... Awas saja kau" pemuda itu lebih memilih untuk segera pulang agar bisa lebih cepat bersiap-siap pergi ke bar.

"Seperti biasa kan jam nya? " teriak upan agar sang teman mendengarnya.

"IYAA! "

























#Malamnya

Upan sosok alpha dominan itu kini sedang sibuk memperhatikan dirinya didepan cermin, ia mengagumi seberapa tampan dirinya hingga melupakan waktu begitu saja.

Dirinya tersentak begitu mendengar ponselnya berbunyi dan menampilkan panggilan dari kae, teman yang berjanji akan pergi bersama ke bar.

"Ya? " ucap upan mengangkat telepon itu, manik sapphire nya masih menatap intens cermin.

"OEY! BURUAN SINI! KARATAN AKU NUNGGUIN ELU" teriakan kae membuat upan menjauhkan ponselnya dari telinganya.

Kan ga lucu kalau orang setampan dirinya malah tuli, mana sebabnya ga lucu banget.

"Iya-iya, aku otw" upan segera mengambil dompet serta kunci motornya.

"Jangan lama atau semua omega disini akan aku embat! "

Upan segera mematikan panggilan begitu saja, rasanya malas menanggapi sikap temannya itu.

Ditengah-tengah perjalanan upan mulai merasa mengantuk, padahal biasanya dia tahan begadang.

Sedikit mengedipkan matanya untuk sekedar menghilangkan rasa takut, manik sapphire nya terkejut melihat sebuah bis yang terlihat tak terkendali, mungkin bis itu mengalami rem blong.

Dengan cekatan upan segera membanting stir, namun sangat disayangkan bis itu terguling dan menimpa tubuh beberapa pengemudi motor dan mobil. Upan yang mengira dirinya akan aman justru tertimpa mobil disampingnya karena pengendara mobil itu membanting stir.

Rasa pening mulai upan rasakan, pandangannya memudar dan dirinya merasakan rasa sakit yang luar biasa pada tubuhnya, ia yakin sudah kehilangan banyak darah.

Apakah seperti ini akhir hidupnya? Dirinya masih memiliki banyak hal untuk dilakukan, apalagi ia masih belum menemukan matenya!

Bahkan ia masih belum puas bermain dan bersenang-senang.

Beberapa detik berikutnya ia sudah tak bisa menahan rasa kantuk, atau lebih tepatnya kesadarannya seperti ditarik paksa oleh sesuatu.




































































































































































"Ugh.... Sial" gumam upan merasakan rasa pening yang luar biasa. Tak hanya pening, ia juga merasa. Perutnya sangat sakit.

Perlahan manik sapphirenya yang indah mulai menampakan diri, seketika dirinya menyengit karena bingung sedang berada dimana.

'Kamar siapa ini? '

Upan mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamar bernuansa biru putih itu, nampak sangat sejuk untuk dilihat, apalagi kamar itu cukup bersih dan rapi. Tak seperti kamar miliknya di rumah.

Karena penasaran dirinya memaksa tubuhnya untuk segera turun dari ranjang empuk itu, dengan langkah perlahan ia mulai mendekati kaca disebelah lemari.

'Tunggu!? Siapa ini!? '

Manik sapphirenya terbelalak melihat bagaimana paras dirinya saat ini, sosok pemuda manis nan cantik, persis seperti tipenya.

Tubuh mungil nan langsing, jemari yang lentik, bibir yang tipis berwarna merah muda, matanya yang bulat menambah kesan manis nan imut.

"Tubuh siapa ini!? Kenapa jiwaku merasukinya!??! " upan nampak frustasi, seharusnya ia saat ini sudah berada di bar bersama temannya dan sudah bermain dengan para omega yang menggoda iman disana.

Lalu kenapa ia bisa masuk kedalam tubuh pemuda manis ini!? Terlebih kenapa harus omega!?

Sial... Apakah ini karma untuknya!?

"Ashh.... Kenapa perutku sakit sekali" upan mulai tak bisa menjaga keseimbangannya, ia segera melirik kearah ranjang dan tanpa sengaja melihat sebuah botol kecil yang sudah terbuka tutupnya, bahkan isinya sudah habis.

"Haha.... Tak mungkin kan.... " upan nampak meneguk air liurnya dengan kasar.

'Pemilik tubuh ini bunuh diri dengan racun!? '

"UGH-!" upan yang tak kuasa menahan rasa sakit pada perut dan kepalanya langsung tak sadarkan diri.

Tubuh mungil itu terjatuh begitu saja di atas lantai yang sangat dingin, tak ada seorangpun yang tau apa yang telah pemuda manis itu lalui. Rumah yang nampak mewah itu seperti tak berpenghuni.

























T
B
C





















































Thanks buat yang udah mampir
Vote & coment kalian sangat membantu arfi 🥰

٩(ര̀ᴗര́)ᵇʸᵉ

✧༺I'm not him༻✧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang