pergi

1.4K 121 129
                                    






Halilintar terdiam begitu mendengar cerita dari istri kliennya yang berarti sekarang status nya sama dengan ibu mertuanya. Walaupun ibu kandung taufan sudah lama tiada, dan sosok yang dipeluk erat oleh Taufan ialah bibinya. (Jd ibu Taufan punya adik kembar, nah yang dipeluk ama Taufan itu bibinya, tapi kenapa Taufan manggilnya bunda???? 🧐)

"Terimakasih halilintar, kami senang mengetahui Taufan tumbuh dengan baik dan telah menemukan pasangan yang tepat" ucap kepala keluarga Cyclone sangat bersyukur, ia benar-benar berterimakasih karena halilintar telah menjaga taufan dengan baik.

"Kami sangat bersyukur taufan bisa bersamamu nak hali, kak aella pasti tenang melihat anaknya bersama dengan anak sahabatnya" alezae, wanita yang sedari tadi dipeluk erat oleh taufan menatap halilintar penuh syukur, setelah kematian anaknya beberapa bulan lalu dirinya jadi semakin sensitif, bahkan dia lebih bertekat untuk mencari keponakannya yang telah lama hilang.

Taufan bergumam kecil dalam tidurnya, sosok manis itu langsung tertidur dalam dekapan wanita yang ia panggil bunda usai menangis, alezae sendiri tentu tak keberatan, dia sendiri saat ini merasa seperti sedang mendekap tubuh anak kandungnya.

Memang taufan dan anak kandung pasangan cylone sudah seperti anak kembar, tentu bisa seperti itu karena keduanya sangat mirip dengan sang ibu. Walaupun keduanya memiliki jarak umur yang lumayan.

Tiba-tiba alezae jadi teringat dengan anaknya, ia sangat rindu dengan tingkah anaknya yang sangat aktif, padahal awalnya sang anak adalah seorang yang sangat pendiam dan pemalu, dirinya lupa sejak kapan sang anak berubah menjadi hiperaktif.

"Anda berdua tak perlu berterimakasih sampai seperti ini, saya sendiri beruntung bisa bersama dengan taufan, walaupun secara tak sadar saya dulu telah menyakitinya" ucap halilintar merasa amat bersalah.

"Kami mengerti nak, lagipula tak ada manusia yang sempurna, saya sendiri juga salah karena tak berusaha lebih untuk mencari taufan" kepala keluarga cylone tersenyum maklum mendengar penuturan halilintar.

Halilintar menatap wanita yang sedang memangku taufan, dirinya seketika merasa iba, apakah wanita itu tak merasa keberatan? Bagaimana kalau tubuh taufan membebani wanita yang sudah berumur namun tetap terlihat muda itu?

"Em... Bagaimana kalau menidurkan taufan di kamar? " tawar halilintar dengan lembut.

Alezae yang sedari tadi memangku taufan menganggukkan kepalanya, jujur umurnya sudah terlalu tua untuk memangku keponakannya yang sudah sebesar ini, ditambah ia merasa taufan lebih tembam dari yang ada pada ingatannya.

Dengan lembut dan penuh kehati-hatian halilintar mengambil tubuh mungil taufan dan menuju kamarnya, dirinya tersenyum kecil melihat seberapa nyenyaknya sang istri sampai tak merasa jika tubuhnya telah dipindahkan.

Usai menidurkan taufan dikamarnya dengan baik halilintar kembali menemui kedua mertuanya, mereka sempat berbincang sejenak sebelum kepala keluarga cylone harus pergi karena ada pekerjaan. Halilintar dengan sopan meminta no. Telepon serta alamat keduanya, berjaga-jaga jika taufan bangun dan tantrum jika tak melihat keduanya.

"Mampir saja jika ada waktu luang nak, rumah kami selalu terbuka untuk kalian kapanpun itu" alezae tersenyum lembut menatap pemuda tegap di hadapannya, ada rasa bangga begitu mengetahui anak sahabatnya yang telah menikahi keponakannya.

Halilintar tersenyum ramah, tanpa perlu usaha lebih dirinya sudah diterima dengan baik oleh mertuanya, apakah ini karena persahabatan ibunya??

Sesuai dugaan halilintar,satu jam setelah kepergian pasangan cylone, taufan terbangun dengan sesegukan karena mencari paman dan bibinya. Mulut mungil itu terus mengucapkan kata bunda sampai halilintar berjanji mereka akan makan malam dikediaman cylone.

✧༺I'm not him༻✧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang