Sedikit catatan, kalau sebelumnya aku membedakan nama upan dan taufan agar mudah dipahami, mulai sekarang di chapter ini arfi hanya memakai nama taufan, jika nanti ada adegan yg membahas upan cylone akan arfi kasih tanda.
Selamat membaca~
################################
Pagi hari merupakan awal untuk memulai segala aktivitas. Semua orang ingin mengawali pagi dengan cara mereka sendiri. Tetapi tidak semua orang dapat menikmati pagi seperti biasanya.
Seperti sosok pemuda bermanik sapphire ini, ia merasa malas untuk beraktivitas, apalagi jika harus bertemu dengan titisan gledek ga punya adab sama sekali. Mau nyalahin ortunya yang ngurus, tapi dirinya tau kalau didikan bunda kira pasti tak pernah salah.
'Fiks si gledek bukan anaknya bunda kira'
Entah mengapa masih pagi begini pikiran taufan mulai absurd, padahal tanpa tes DNA pun semua orang tau bahwa halilintar adalah anaknya bunda kira, mereka berdua sangat mirip, minus di sifatnya.
"Hah... Sudahlah, mending masak sarapan aja" dengan langkah malasnya taufan segera menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, setelahnya baru menuju dapur.
'Nih penghuni rumah ga niatan nyari pembantu apa, ya kali aku beresin rumah sebesar ini sendirian' taufan mulai memperhatikan sekeliling dapur, dapur dan ruang makan saja sudah luas, apalagi ruangan yang lain bukan?
"Bomat, aku bukan babu" taufan segera mengeluarkan bahan-bahan yang tersisa di kulkas dan mulai menyiapkan makanan.
Tanpa ia sadari sosok halilintar baru saja menuruni anak tangga, manik merah ruby yang tegas itu memperhatikan setiap gerak gerik taufan. Halilintar merasa aneh karena dirinya terus menerus menatap sosok sapphire itu.
Taufan sendiri tak menyadari kehadiran halilintar hingga dirinya berbalik saat hendak mencari piring. Dirinya terkejut hingga manik sapphire nya melotot.
"*NY*NG SETAN! "
Latah taufan membuat halilintar seketika kesal, berani-beraninya omega rendahan itu mengatainya dengan setan!?
"Apa katamu? " suara berat nan datar itu membuat taufan tersadar dari keterkejutannya.
Namun dirinya langsung balas menatap sosok halilintar dengan datar, taufan juga merasa kesal karena halilintar muncul bak seekor hantu. Memang benar bukan?
"Salah kau sendiri, suruh siapa ngagetin" ketus taufan yang segera mengambil piring.
"Ck- aku hanya diam, tak mengejutkanmu sama sekali kerdil" halilintar dengan santainya duduk di salah satu kursi, sudah menjadi kebiasaan taufan akan menyajikan masakannya.
"Apa kau kata!? " taufan yang emosi melototi halilintar yang dibalas dengan tatapan datar. Namun detik berikutnya salah satu alis taufan terangkat, tanda ia bingung.
"Ngapain? "
"Sarapanlah, sini makanan ku, aku hampir telat" halilintar menatap taufan dengan tajam, auranya yang menyeramkan membuat tubuh mungil taufan bergidik.
"Dih... Kau pikir aku babumu? Buat sarapan sendiri, udah besar kan? " taufan segera duduk dihadapan halilintar dengan seporsi makanannya, tak lupa segelas susu strawberry yang ia temukan di kulkas.
Dengan santainya ia meminum susu itu tanpa memperdulikan sosok yang menatapnya penuh amarah.
"Kau istriku, sudah sepantasnya seorang istri melayani suaminya" feromon yang halilintar keluarkan membuat taufan seperti sesak napas. "Oh.. Apa ini sifat aslimu? Bagus, kau telah membohongi kami selama ini. Apa yang kau butuhkan? Uang? Jika memang itu akan aku berikan dan kita tak perlu menjalani kehidupan suami istri yang memuakkan ini"
![](https://img.wattpad.com/cover/351759484-288-k49993.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
✧༺I'm not him༻✧
Ficção AdolescenteUpan Cylone, seorang pemuda alpha yang playboy. Sudah tak terhitung berapa banyak omega manis yang ia kencani, yang mengejutkan dirinya tak pernah mendapatkan masalah dari apa yang ia perbuat karena para omega rela diduakan olehnya. Tentu parasnya...