Pemuda bersurai putih dengan manik biru cyan yang indah itu menghela napasnya karena berhasil terbebas dari kerumunan, walaupun sudah memperkirakan akan hal ini ia masih saja terkejut.
"Apa taufan sudah pulang dengan selamat? " gumamnya sambil menggoyahkan gelas wine ditangannya.
'Hahh... Kehidupannya semakin hancur, andaikan aku bisa menyelamatkannya'
Manik cyannya menatap bingung sosok yang menghampirinya dengan senyuman bisnis.
"Selamat malam maripos wind, perkenalkan saya lunar opaqueness" ucap pemuda yang mendekati maripos.
"Ah... Salam kenal tuan opaqueness, anda adalah manajernya solar bukan? " tebak maripos, jangan lupakan senyuman ramah yang selalu ia tunjukkan untuk orang lain.
"Panggil saja lunar" lunar memposisikan dirinya tepat disamping maripos. "Anda sendiri adalah manajernya TH bukan? "
"Untuk acara formal memang saya adalah manajernya, tapi untuk keseharian dia sudah seperti adikku sendiri" maripos meminum winenya sedikit.
"Hubungan kalian sangat baik ya" lunar ikut meminum wine yang ia bawa, keduanya nampak terlihat sangat santai.
"Jadi? Ada urusan apa anda datang? Tak mungkin hanya ingin sekedar menikmati suasana malam yang indah ini bukan? " manik cyan maripos fokus menatap pemandangan kota dari atas sini.
"Haha.... Memang benar" lunar nampak terdiam sejenak untuk memikirkan kata-kata bujukan yang tepat. "Anda sudah lihat performa TH dengan solar bukan? "
'Oh.... Sudah kuduga tentang ini'
"Anda ingin mereka berdua menampilkan performanya seperti hari ini bukan? " lunar nampak tersenyum begitu maripos menyadari maksud kedatangannya.
"Benar, mereka berdua bisa menjadi bintang yang bersinar indah! Apalagi TH adalah jenius dalam hal musik! Ia bisa segalanya, bahkan tingkatan nada yang susah dia bisa melakukannya. Sebaiknya stadio rumour tidak menyembunyikan bakat yang terpendam itu"
"Maaf tuan lunar opaqueness, kami tidak pernah berniat untuk menyembunyikan bakat TH, kami hanya menghargai pilihannya sendiri" maripos menatap lunar dengan tatapan datarnya. "TH memiliki masalah hidup yang ia sembunyikan, karena itu pula dia menyembunyikan jadi dirinya, tolong jangan menyusahkannya karena kehidupannya sudah sangat menyedihkan"
Maripos segera pergi darisana karena merasa tidak ada lagi yang perlu dibicarakan.
________________________________
YANG BELUM CUKUP UMUR DIMOHON SKIP AJA YAHHHH
AREA 18+ 🍋🍋🍋Taufan terpekik begitu tubuhnya dilempar keatas kasur oleh halilintar, namun karena sedang heat rasa sakit itu segera tergantikan oleh rasa panas yang sangat menyiksanya.
Halilintar yang sedari tadi menahan untuk tak mencium feromon taufan tersentak begitu tubuh mungil itu menariknya hingga menindih tubuh mungi itu.
Manik merah itu terbelalak begitu tengkuknya ditarik oleh taufan, bahkan dirinya tak bisa berpikir jernih saat bibir menggoda nan lembut itu menyentuh bibirnya,apalagi wangi feromon taufan yang sangat memabukkan. Halilintar merasa jiwa alphanya mulai memberontak untuk segera menjamah omega mungil dibawahnya ini.
"Eunghmm.... Ahmnn~"
Lenguhan mulai terdengar dari bibir taufan, tanpa ia sadari ia semakin memperdalam ciuman itu, bahkan sampai tak memikirkan napasnya yang mulai habis, ia semakin agresif mencium alpha yang menindihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✧༺I'm not him༻✧
Teen FictionUpan Cylone, seorang pemuda alpha yang playboy. Sudah tak terhitung berapa banyak omega manis yang ia kencani, yang mengejutkan dirinya tak pernah mendapatkan masalah dari apa yang ia perbuat karena para omega rela diduakan olehnya. Tentu parasnya...