Kencan?

2K 133 95
                                    






Beberapa jam sebelumnya....

"Ada yang lain? " tanya blaze menatap kedua omega kesayangannya.

"Aku mau eskr-"

"Fanfan mau waffle? Katanya waffle disini enak" blaze dengan seenaknya memotong ucapan ice membuat sang empu menatapnya dengan datar.

'Ohh... Gitu cara mainmu yahh,awas aja kau tai ayam'

"Astaga blaze... Aku sudah memesan banyak" taufan menolak saran dari blaze. "Kak pesanannya ditambah eskrim yah"

Pelayan itu segera menulis pesanan, ia mengulang sekali lagi untuk memastikan tidak ada yang salah.

"Kalau begitu silahkan ditunggu sebentar"

"Makasih fan~" ice langsung memeluk taufan dengan erat, itung-itung agar blaze cemburu karena posisinya yang jauh jadi ia tak bisa memeluk taufan dengan seenaknya.

"Icyyy.... Kok gitu? " blaze mengerucutkan bibirnya.

"Dasar ga peka! Fann, kau ada kenalan alpha nda? Aku males klo sama alpha modelan kek sepupumu itu" taufan tercengang melihat ice yang justru bermanja-manja dengan dirinya.

"A-ah... Maaf ice, aku sama sekali tak mengenal siapapun" taufan menepuk pelan bahu ice.

"Icyyy.... Aku alphamu! Dan sampai kapanpun akan tetap seperti itu! Jadi jangan aneh-aneh!!! " blaze mengeram kesal, bisa-bisanya tunangannya malah ingin mencari alpha lain, kan dia sudah punya alpha yang keren sepertinya ini!!

"Ga mao, kau bau ayam" ice menjulurkan lidahnya, ia tersenyum senang karena bisa membuat blaze marah seperti sekarang.

"Ahahaha... Kalian ini pasangan yang lucuu" taufan tak bisa menahan tawanya, sungguh pasangan blaice bisa menghibur dirinya.

Taufan berkedip bingung begitu keheningan terjadi, ia kan jadi merasa canggung dan bingung harus bagaimana sekarang.

"Jadi fan, apa yang mau kau ceritakan? " tanya ice yang sudah kembali bersikap normal.

"Erk..... Aku sendiri bingung harus mulai darimana" taufan menggaruk pelan pipinya yang tak gatal.

"Ceritakan dari setelah aku pergi! " ucap blaze yang sepertinya sisi posesifnya kembali kumat.

"Astaga.... Itu panjang sekali... " Taufan nampak mengeluh, bisa-bisa jam istirahat makan siangnya terbuang hanya untuk bercerita saja.

"Pokoknya! Apalagi aku harus tau kenapa thorn tak ada disampingmu sampai sekarang taufan! "

Ah.... Taufan sudah tak bisa mengelak kalau blaze sudah menatapnya seperti itu, apalagi feromon blaze yang membuatnya tak bisa membantah.

"Okay... Pertama jangan salahkan thorn sama sekali! Dia tak salah blaze, sekitar 3 bulan setelah kepergianmu thorn mengalami masa sulit" taufan berhenti sejenak, ia terlihat menggigit bibir bawahnya bingung hendak mengatakan kisah sahabat mereka atau tidak. "Orang tuanya kecelakaan hingga merenggut nyawa usai bercerai, lalu.... Kau ingat daun kan? "

"Tentu saja aku mengingat adik thorn yang sangat manis itu" salah satu alis blaze terangkat. "Ada sesuatu tentang dia? "

"Ya..... Sekitar sepekan usai kepergian orang tua thorn, daun diperkosa oleh beberapa orang asing" taufan menundukkan kepalanya, walaupun ia hanya mendengar cerita itu ia tetap tak bisa membayangkan bagaimana perasaan thorn saat itu. "Thorn berusaha mati-matian untuk mencegah adiknya bunuh diri, hingga akhirnya ia memutuskan untuk tinggal diluar negeri bersama bibinya yang kebetulan seorang psikiater"

✧༺I'm not him༻✧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang