❴04🍼❵

700 52 2
                                    

❴Chapter 04 Season 1✿❵
❴Penjaga Pribadi Ariella❵

      Malam hujan deras, tentunya Ariella yang masih bayi ketakutan akan suara petir dan air hujan yang keras, akhirnya, Erlena pun semalaman itu berada di kamar Ariella membantu menenangkan Ariella.

"Tuan putri. tenanglah, Saya ada di sini." Ucapnya mencoba menenangkan tuan Putri.

      Tapi, saat tengah sibuk-sibuknya dia menenangkan Ariella, Xiao dan Deorr memasuki kamar Ariella dengan membawa bantal dan selimut, Erlena tahu dua pangeran itu juga takut akan petir, jadi dia membiarkan mereka tidur di sampingnya.

      Karena Ariella tak kunjung berhenti menangis, Akhirnya Erlena menyanyikan sebuah lagu untuk Ariella, dengan nada yang menenangkan dan Ucapan(?) yang lambat.

"Hujan deras di malam hari, Guntur yang menyambar membuat dirimu takut.~"

"Tidurlah putri kecilku, biarkan mimpi membawamu pada kehangatan. Hiraukan Lah kegelapan, biarkan cahaya membawamu. Janganlah takut putriku, aku akan mendekap mu dengan kehangatan ..."

      Lagu yang dinyanyikan oleh Erlena mampu membuat anak-anak disekitarnya tertidur, bahkan Xiao dan Deorr tertidur dengan pulas di  samping Erlena. Erlena berdiri dan menaruh Ariella ke atas Tempat tidurnya, kemudian menggendong Xiao dan Deorr, membawanya kembali ke kamar mereka.

Keluar dari kamar si kembar Erlena melihat Zenia, dengan Refleks Erlena memukul wajah Zenia, untungnya Zenia dapat menghindari Pukulan Erlena. Erlena yang terkejut segara membungkuk dan meminta maaf dengan panik.

"Maafkan saya nona Zenia! Saya pikir anda penculik." Ucap Erlena.

'Ukh... ternyata begini rasanya saat dia menyebutmu penculik... kamu hebat Ziona!' Batin Zenia sekarat

"Tidak apa-apa, itu sebagian salahku karena mengejutkanmu." Ucap Zenia.

"Tetap saja! Refleks saya hampir mencelakai anda!" Paniknya.

'Imutnya calon ibu dari anak-anakku ini...' batin Zenia

"Tidak apa-apa. Omong-omong, apakah yang menyanyikan lagu tadi adalah kamu?" Tanya Zenia

"Ya, apakah menurut anda suara saya kurang bagus?" Tanya Erlena.

"Tidak, suaramu bagus" Jawab Zenia

'Benar-benar istri idaman.' Batinnya, berteriak penuh kemenangan.

"Sebenarnya lagu itu adalah karangan saya sendiri--"

      Belum sempat Erlena melanjutkan perkataannya, suara petir menyambar dari kamar Ariella membuat mereka panik, Xiao dan Deorr pun ikut terbangun dikarenakan suara itu, Akhirnya mereka buru-buru berlari ke kamar Ariella.

"Tuan Putri--!"

      Erlena dikejutkan dengan Ariella yang baik-baik saja meskipun dinding atapnya hancur, dan menimpanya. Sepertinya Perisai berwarna biru itulah yang melindungi dirinya dari bongkahan-bongkahan langit-langit Kamar.

"Bagaimana mungkin..." kaget Zenia

Ariella membuka matanya setelah mendengar ucapan-ucapan dari Zenia dan Erlena, dia yang tadinya berada di dalam kasurnya kini kembali berada di gendongan Erlena yang tengah berbicara dengan Zenia penuh rasa terkejut.

'Apa yang mereka bicarakan?' Batin Ariella

"Tuan Putri masih bayi, Belum tentu itu adalah sihir. Mungkin saja itu hanya kebetulan saja." Elak Erlena

"Lagian, ini baru terjadi satu kali." Lanjutnya

'Mungkin itu memang benar-benar kebetulan, Atau mungkin ada seorang penyihir yang memiliki dendam dengan Tuan putri.' Batin Zenia

This Villain's Daughter Should Be DeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang