❴08🍼❵

448 36 0
                                    

❴Chapter 08 Season 01✿❵
❴Tidak Tenang❵

      Kali ini, Arellia sudah sembuh karena istirahat seharian, Ariella sudah berjalan sepuasnya sama seperti janji Zenia, tapi, dia lelah sekarang, dan hanya bisa terbaring dengan kucing yang dia temukan di semak-semak di masa lalu.

      Kucing itu dia beri nama sama persis seperti nama suaminya.

      Dia bukan bucin suami, dia hanya terlalu mencintai suaminya. Kucing itu duduk tegap di sampingnya menatap Ariella yang bermain dengan Ekornya.

"Sepertinya Tuan Putri sangat menyukai Kucing itu." Ucap Erlena

      Ketika tengah asik-asiknya bermain dengan ekor kucing itu, kucing itu pergi berlari meninggalkannya.

'Apa yang terjadi?' tanya Ariella.

      Langit cerah mendadak menjadi gelap, menutupi Matahari yang harusnya menyinari Taman itu, Erlena dan Zenia segera membawa Ariella yang masih kurang hiburan itu untuk memasuki kamarnya, kemudian mengunci pintu kamarnya.

'Ha? Apa yang terjadi? Kenapa kamarnya di kunci? Kenapa langitnya tiba-tiba berubah?' Bingung Ariella.

      Di dalam kamar itu hanya ada Erlena yang tengah menenangkan Ariella meskipun Ariella hanya terkejut, Angin yang hampir menghancurkan kaca kamar Ariella membuatnya semakin merasa khawatir dengan kejadian diluar.

'Apa yang terjadi?' Tanya Ariella, Lagi.

"Tenang saja Tuan Putri, Anda akan baik-baik saja." Ucap Erlena mencoba tetap tenang.

      Terdengar suara tawa dan jeritan para warga di luar, seakan tengah ada pembantaian, teriakan demi teriakan terdengar jelas di telinga Ariella dan Erlena, mereka berdua saling memeluk satu sama lain untuk melindungi.

"Tenang saja..."

      Mendengar suara Erlena yang gemetar membuat Ariella tak mampu menahan tangisnya, untuk yang kesekian kalinya (Hampir di setiap Chapter), Ariella menangis dengan Kencang.

"Tenang saja Tuan Putri, Anda bersama saya, semuanya akan baik-baik saja." Ucap Erlena

'Tapi, suaramu mengatakan hal yang sebaliknya.' Batin Ariella

      Tak mampu membuat Ariella tenang, Erlena menyanyikan Ariella sebuah lagu pengantar tidur untuk membantu Ariella tenang dan tertidur dengan pulas.

"Selamat malam sayang, Tidurlah yang nyenyak."

"Takkan ada monster yang mengganggumu lagi."

"Kau 'kan aman denganku."

"Selagi aku disini, tiada yang dapat membahayakan mu."

"Selamat malam sayangku, biarkan langit menemanimu."

"Biarkan bulan menerangi kamarmu."

"Biarkan bintang-bintang mengawasi mu."

"Mimpikan lah sesuatu yang indah, tidurlah yang nyenyak."

🍼

"Menikmati bencananya?"

"Daimon?" Tanya Ariella

"Daimon? Siapa itu Daimon? Apa dia temanmu?"

Tap... tap... tap...

"Yah, tidak peduli siapapun Daimon itu, pada akhirnya dia tetap tidak akan mampu menyelamatkanmu." Ucap lelaki itu

"Siapa kamu?" Tanya Ariella, melangkah mundur.

This Villain's Daughter Should Be DeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang