❴16🍼❵

338 17 0
                                    

❴Season 1 Chapter 16 ✿❵

❴Zenia❵

      Setelah mendapatkan ketenangan dan melupakan mimpinya beberapa hari yang lalu, kini dia hanya bisa diam di dalam rumah bermain dengan Erlena, Xiao, dan Deorr.

Ariella's POV

      Hari ini sama seperti hari biasanya. Aku mulai merindukan keberadaan ayah, meskipun dia seorang bajingan brengsek yang tak pernah memperdulikan Anaknya dan seorang bajingan yang tak menepati janjinya, dia tetap orang yang membuatku bisa berada di taman dan danau selama yang aku mau.

      Aku selalu berfikir. Jika aku mati saat ini dan meninggalkan tubuh Ariella sebagai cangkang kosong, apakah Ayah akan terkejut?. Tapi jika aku mati, kemana nyawaku akan berkeliaran?.

      Aku membaringkan tubuhku di atas lantai dengan posisi terlentang, menatap langit-langit kamar yang dilapisi dengan emas kemudian menghela nafas. Apa gunanya memiliki kamar emas jika tidak memiliki kehidupan emas?

"Riri, apa kamu bosan?" Tanya kakak Xiao

      Sejujurnya, ya. Aku cukup bosan karena berada di dalam kamarku dan hanya bisa tidur makan dan bermain dengan kalian tanpa menghirup udara luar sedetikpun. Rasanya tidak sopan jika aku mengatakan seperti itu, jadi aku hanya bisa tersenyum.

"Bububa"

      Oh, ya. Aku masih belum bisa berbicara. Kapan aku dapat berbicara, dan berjalan. Aku ingin kaki ku berlari di atas rumput itu, bukan lututku, aku juga ingin cepat memiliki seorang adik.

      Tak lama setelah aku mengomel tentang terkurung, Erlena kembali ke kamar ini dengan membawakan kami makanan. Perutku memang cukup lapar terus menunggu makanan.

      Erlena mengikatkan lap ke leherku dan mulai menyuapiku makanan yang akhirnya bukan hanya susu formula, tapi tetap diiringi dengan minum susu.

      Erlena terlihat senang melihat aku--Ariella--makan dengan lahap, sebuah lekukan terukir jelas di bibirnya, aku tahu jelas bahwa itu senyuman kebahagiaan sekaligus kesedihan. Entah dia sedih karena perang ini atau sedih karena tidak bisa keluar dari area kekaisaran.

      Aku juga sedih saat kau melarang ku keluar dari kekaisaran lagi, aku jadi tidak bisa melihat kupu-kupu dan bunga-bunga yang indah itu lagi. Tapi, Udara di luar sudah tercemar oleh darah perperangan, jadi, mau tidak mau kita harus tetap berada di dalam Kekaisaran.

      Aku menatap ke luar jendela sebentar, menatap kabut yang berwarna sedikit merah karena darah. Bukankah hanya perperangan? Kenapa sampai ada kabut? Apakah akan ada semacam pahlawan?.

      Ada banyak pertanyaan yang tertanam di kepalaku, namun aku sama sekali tidak bisa menjawabnya. Kuasa dunia Fantasi memang berbeda.

      Kini aku menatap wajah sedih Erlena, aku merangkak kearahnya dan mengelus pelan pipinya. Kuharap perlakuan seperti ini dapat membuatnya merasa sedikit lebih baik.

      Erlena menatapku dengan tatapan terkejut, senyumannya kini mulai terlihat lebih tenang dan murni, dia kembali menyuapi makananku dengan tenang dan senang.

      Ah, aku lupa. Paman Ryan dan kakek Edward juga mengikuti perang, jadi mereka tidak bisa menemui ku selama beberapa bulan atau bahkan tahun. Jadi, Nenek yang akan mengunjungi Kekaisaran ini untuk merayakan Ulang tahunku yang tinggal 3 bulan lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 22, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

This Villain's Daughter Should Be DeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang