❴11🍼❵

321 25 0
                                    

❴Chapter 11 Season 1 ✿❵
❴Paman Ryan❵

Ariella's POV

      Entah sudah berapa lama aku berada di tubuh penjahat abal-abal ini, yang pasti, aku sudah terbiasa dengan suasana di sekitarnya. Aku sudah terbiasa dengan kaisar yang mengabaikan ku dan kedua kakak laki-laki ku yang terkadang berkunjung kemari.

Krieet...

      Pintu terbuka menunjukkan Erlena dengan pengagumnya(Zenia) dan pamanku yang pernah menarik(cekik)ku waktu itu. Jujur, aku sedikit trauma dengannya, tapi mungkin, sekarang sudah aman jika aku harus dekat dengannya.

      Dia mendekatiku dengan tatapan dingin tak peduli seperti biasanya. Aku sedikit takut, karena, di dalam cerita Ariella tidak menunjukkan banyak hal tentang lelaki yang berperan menjadi pamannya ini. Cerita itu hanya menunjukkan bahwa dia adalah lelaki yang acuh tak acuh dengan Ariella.

"Tuan Putri, Tuan Ryan datang untuk berkunjung kepada anda." Ucap Ariella

      Paman mengulurkan tangannya(entah apa yang akan dia lakukan. Aku takut.) Aku dengan refleks memegang jari telunjuknya, tanpa alasan. Sial.

      Aku tidak ingin kembali ke duniaku dengan cara konyol. Tuhan, tolong maafkan aku, jangan kirimkan aku ke neraka.

      Aku sudah siap sedia menerima apapun yang akan paman berikan padaku, namun anehnya, dia hanya diam tak melakukan apapun, tubuhnya tegang seolah telah dibekukan oleh sihir es milik seorang penyihir.

      Aku diam kebingungan, begitupula dengan Zenia dan Erlena. Kita tahu, paman bukan tipe orang yang gampang terkena sihir oleh seseorang, entah dia penyihir ahli atau sepuh, jadi tidak mungkin paman tiba-tiba membeku karena disihir.

      Hanya ada satu alasan kenapa paman membeku. Apa jangan-jangan, dia orang tsundere yang menyukai anak-anak?

Tidak mungkin! Jangan terlalu pede hanya karena memasuki tubuh Villains yang imut.

...

Tapi, tidak ada salahnya 'kan kalau aku mengetesnya?

"Abubu?"

"Apa maumu?" Tanya Paman.

Tentu saja, bodohnya aku berfikir bahwa paman yang hampir membuatku pindah alam untuk yang ketiga kalinya menyukaiku.

      Aku melepaskan jari telunjuknya dan meminta Erlena untuk menggendongku, saat ini aku ingin pergi menemui pengganti suamiku lagi, jadi aku tidak ingin melihat wajah menakutkan paman Ryan.

"Seperti Tuan Putri ingin melihat kucing lagi, Apa Tuan Ryan ingin ikut?" Tawar Erlena

      Mataku membulat sempurna, sedangkan Erlena hanya tersenyum ramah kepada Paman, aku bisa merasakan Aura-aura kecemburuan yang keluar dari tubuh Zenia, namun, tentunya lelaki tidak peka itu tidak menyadari adanya aura cemburu yang siap membunuhnya kapanpun.

"Kucing?" Tanya Paman bingung.

Tolong katakan tidak tolong katakan tidak tolong katakan tidak tolong katakan tidak tolong katakan tidak tolong katakan tidak.

"Ya, biasanya Tuan putri akan bermain dengan kucingnya saat ingin meminta gendong tanpa alasan." Jawab Erlena

...

 

    Katakan ini mimpi buruk. Tolong katakan ini mimpi buruk.

This Villain's Daughter Should Be DeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang