❴09🍼❵

394 28 0
                                    

❴Chapter 09 Season 1 ✿❵
❴I Miss You❵

"Ibu!"

      Terlihat seorang anak lelaki yang tengah berlari ke arah ibunya dengan membawa sebuah kertas yang berisi gambarannya, anak itu memeluk ibunya dengan erat, tak berhenti tersenyum.

"Ada apa sayang?" Tanya sang ibu

"Guruku bilang untuk menggambar sebuah keluarga, dan mejelaskan ciri-ciri keluarga kita!." Ucap anak lelaki itu.

"Lalu?" Tanya sang ibu.

"Aku mendapatkan nilai A+!" Ucapnya bangga.

"Wah~ anak ibu memang hebat!" Puji sang ibu.

"Hehe~"

"Hmph! Aku juga mendapatkan Nilai A+ dalam matematika!" Ucap seorang anak perempuan dengan nada cemburu.

"Sungguh?, Kerja bagus ###! Kamu hebat bisa mendapatkan nilai A+ dalam pelajaran Matematika mu." Puji sang ibu.

"Ibu!, aku juga mendapat nilai A dalam pelajaran Sains!" Balas anak lelaki itu tidak mau kalah.

"Bagus!"

"Aku mendapatkan nilai A dalam IPA!"

"Hebatnya~"

"Aku mendapat A dalam pelajaran Bahasa Mandarin!"

"Wah~ hebat--"

"Baiklah-baiklah, kita semua memerlukan pujian dari ibu, tapi kita harus membiarkan ibu istirahat terlebih dahulu."

      Seorang lelaki paruh baya datang menghampiri mereka bertiga, Kedua anak itu bersembunyi di balik kaki ibu mereka, takut untuk melihat atau bahkan mendekati lelaki paruh baya itu.

"Ibu... bukankah kakek itu tidak ada di sini saat pagi?" Tanya anak laki-laki nya

"Ups~"

"Anak sialan, kamu masih belum menceritakan ku kepada anak cucuku? Teganya."

"Maaf, ayah." Jawab perempuan itu.

"Anak-anak, jangan takut, dia adalah kakek kalian, kakek Xing Yan." Dia memperkenalkan ayahnya kepada anak-anaknya.

"Ah... selamat siang Kakek Xing Yan." Sapa mereka

"Hohoho, tidak usah terlalu formal seperti itu." Ucapnya

"Kalau begitu, bisakah kalian masuk dulu bersama kakek, nanti ibu akan menyusul kalian." Pinta Perempuan itu.

      Mereka berdua sempat menatap dia dengan ragu dan takut karena wajah kakeknya terlihat menyeramkan bagi anak-anak seusia mereka.

"Jangan khawatir." Ucapnya meyakinkan kedua anaknya.

      Mereka pun memasuki rumah mengikuti kakek(dua anak)nya, sementara itu dia melanjutkan pekerjaannya yaitu menanam bunga dan memetik yang sudah tumbuh besar. Setelah selesai, dia memasuki rumahnya kemudian duduk di samping kedua orang tuanya yang tengah bermain dengan anak-anaknya.

"Jadi, ma. Tumben sekali kalian mengunjungi ku? Apakah ada sesuatu yang salah?" Tanya nya

"Tidak, kami hanya mau memastikan pilihanmu sekali lagi. Apa kau benar-benar ingin melakukannya?" Tanya sang kakek

This Villain's Daughter Should Be DeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang