BAB 5

188 13 0
                                    

Kenapa tuhan menciptakan pertemuan kalau dia saja sulit untuk ku gapai ?, kenapa takdir tak berpihak terhadap ku ? Apa salah mencintai seseorang sebegini dalamnya ? Apa pertemuan ku dengan dia hanya sebatas profesionalitas pekerjaan ? Mengapa lubuk hatiku yang paling dalam berkata lain ? Tuhan berilah aku petunjuk atas semua ini.
~pradipta daniswara putra permana ~

Happy reading and enjoy ❤️🫰

"Pradipta daniswara putra permana." Panggil prisyha dengan lengkap

karena belakangan ini prisyha merasa aneh dengan dipta, sering menghindar dari nya bahkan saat break syuting dipta memilih tidur dibanding mengobrol dengan nya. Tidak seperti di awal-awal dimana mereka berdua bertemu. Aneh bukan ?

"Ya prisyha." Jawab dipta tanpa menoleh ke prisyha sedikit pun

"Kamu kenapa ?" Tanya prisyha semakin aneh dengan tingkah dipta. Yang biasanya dia sangat semangat jika di panggil oleh prisyha

"Kenapa apanya ? Aku baik-baik saja kok." Jawab pradipta santai dan lagi-lagi dipta hanya fokus dengan hp nya

"Di saat take sikapmu bisa berubah semanis mungkin, tetapi kenapa di saat sedang break kamu seperti ini ? Aku ada salah kah ?" Tanya prisyha

"Duduklah, kenapa harus bicara sambil berdiri sih." Titah pradipta kepada prisyha

"Aku buat kesalahan ya sama kamu ?" Tanya prisyha lagi dan sambil melangkah duduk di sebelah dipta

"Tidak prisyha, aku hanya lelah saja. Belum lagi tugas-tugas sekolah ku yang makin menumpuk." Jawab pradipta tanpa menoleh sedikitpun ke prisyha

"Tidak inginkah kau berbicara sambil melihat ku ? Kenapa sibuk sekali dengan hp mu, dan ku perhatikan kau hanya bolak-balik membuka menutup aplikasi chating mu tanpa kau melakukan chat ke siapapun." Ucap prisyha sedikit kesal karena objek yang dia ajak bicara sama sekali tidak menatapnya

"Kenapa sih prisyha ?" Tanya pradipta dan akhirnya menatap prisyha juga

"Kau aneh." Ucap prisyha terus menatap pradipta

"Aku aneh ? Aneh kenapa ? Aku baik-baik saja kok." Ucap pradipta kembali menatap

"Aku merasa di hindarkan sama kamu." Ucap prisyha sedikit memanyunkan bibir nya

"Kamu terlalu berperasa, janganlah memasang wajah seperti itu, kenapa makannya belum juga dimakan ?" Ucap pradipta dan sedikit mengelus pucuk kepala prisyha

"Belakangan ini kau tidak begitu khawatir akan makan ku, ada apa dipta ? Kamu aneh sumpah." Ucap prisyha

"Makanlah cantik, aku baik-baik saja kok beneran sumpah, sudah jangan di bahas lagi ya, aku minta maaf ya." Ucap pradipta sambil mengelus pipi prisyha. Dipta bisa melihat ada bulir air mata yang prisyha tahan di matanya

"Makan ya,, aku temenin kamu makan, gak boleh sedih yaa, aku salah aku minta maaf ya." Ucap dipta lagi dan sedikit mengelus pinggir mata prisyha.

Nahh benar saja prisyha menangis, air matanya jatuh begitu saja, bibirnya bergetar menahan tangis. Dengan cepat ku bawa prisyha ke dalam pelukkan ku dan menenangkan nya.

"Jangan nangis dong, kok nangis sihh, kan aku udah minta maaf. Sekarang makan aku suapin yaa." Ucap dipta sambil terus menenangkan dan mengelus punggung prisyha

"Aku takut aku berbuat kesalahan padamu, soalnya kamu terus saja menghindar dariku." Ucap prisyha yang masih sesegukkan dalam tangis nya

"Tadi kan sudah aku jelaskan aku hanya capek dan mood aku lagi tidak baik-baik saja, daripada aku harus meluapkan amarah ku dan aku gak mau kamu yang jadi sasaran nya, sekarang makan ya aku suapin." Ucap pradipta dan mengambil kotak makan prisyha

"Dipta boleh aku tanya sesuatu padamu ?" Tanya prisyha

"Boleh, kamu ingin bertanya apa ?" Ucap pradipta sambil menyuapkan makanan ke mulut prisyha

"Tidak jadi deh, lupakan saja." Jawab prisyha

"Nahh kan, sekarang kamu yang aneh, mau bertanya tapi tidak jadi. Yasudah habiskan makannya yaa." Ucap dipta dan masih setia menyuapi prisyha makan hingga habis.

Sekitar 15 menit menghabiskan makan nya

"Terimakasih ya, aku beruntung banget bisa kenal sama kamu dipta." Ucap prisyha sambil menggenggam tangan pradipta

"Sama-sama." Ucap pradipta membalas genggaman tangan prisyha

'Andai kamu tau syha aku tuh sayang banget sama kamu entah kamu sadar hal itu atau tidak, satu lagi yang membuat aku berubah belakangan ini, bunda yaa bunda yang selalu menentang ku untuk tidak terlalu dekat denganmu, akhh andai yang melarang ku bukan bunda ku sudah pasti akan ku tentang.' Kata pradipta dalam hatinya

"Kenapa melamun dan melihat ku seperti itu dipta ?" Tanya prisyha heran, karena pradipta melamun sambil menatap dan menggenggam tangannya begitu erat

"Tidak apa-apa, aku cuma merasa bersalah telah menghindari mu belakangan ini. Sekali lagi maaf ya." Ucap dipta

"Kamu ini yaa, andai kamu bertemu dengan mami dan papi ku pasti mereka sangat suka dengan mu." Ucap prisyha

Holla-holla gimana ? Bagus gak sih cerita aku🥲. Kok sepi-sepi aja yaa. Huhuhu😭😭😭. Pengen banget banyak yang respon bagus atau apalah itu biar semengat buat ceritanya. Btw makasih ya yang udah mampir baca, cuma jangan lupa di vote, terus komen juga, jangan cuma di baca aja. Support nya yukk guys. Salam cinta dan sayang dari aku 🫰❤️.

PERJUANGAN CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang