Intro : Beautiful Purple

726 31 7
                                    

"Itu hanya obsesi ."

"Lebay."

"Harapan itu hanya angan-angan belaka, untuk apa membuang buang waktu? mereka juga tidak akan pernah tahu jika kamu hidup didunia ini."

"Mereka menyerupai wanita, mereka merias diri. Lantas kamu masih saja menyukainya?"

"Rasanya kamu hanya tertipu dengan semua itu, mereka bersikap manis terhadap penggemar hanya demi uang, mereka melakukan itu karena mereka bekerja, mereka dibayar."

"Apakah kamu yakin hanya menyukainya hanya sebagai idol? jangan membuat luka diri sendiri dengan berharap akan perasaanmu itu akan berbalas. Karena itu mustahil."

Stigma bahwa menjadi fans seorang idol Korea adalah hal yang memalukan masih sering dirasakan kalangan penggemar Kpop. Tapi menurutku mereka berkata demikian karena mereka tidak pernah tahu bahwa arti kebahagiaan seseorang itu berbeda-beda. Ada yang bahagianya ketika mendengarkan lagu dangdut, ada pula yang sudah merasa bahagia walaupun hanya sekedar menyantap semangkuk bakso dipinggir jalan. Pun ada yang merasa bahagia ketika mendengar lagu-lagu Korea, merasa sangat senang melihat gerakan dance para member diatas panggung. Ada rasa dihargai, dimengerti yang mungkin tidak semua orang bisa memahaminya. Tapi pada kenyataannya memang seperti itu, arti bahagia setiap orang itu berbeda.

Mendengarkan lagu-lagu mereka adalah penambah semangat baru. Arti dari setiap liriknya adalah dorongan semangat untuk terus maju dan jangan pernah takut untuk mengejar mimpi. Melihat mereka tersenyum rasanya seperti obat dan penawar luka. Hari-hari jauh lebih semangat dan berwarna semenjak kehadiran mereka. Begitu berpengaruhnya mereka dalam hidup. Bahkan berhasil bangkit dari keterpurukanku dan bangkit seribu kali walaupun aku jatuh seratus kali.

Tapi kadang muncul rasa sedih yang sulit dijelaskan ketika membaca kabar jika ada salah satu member yang diduga dating dengan perempuan. Lucu bukan? padahal kabar seperti itu belum tentu benar adanya jika belum dikonfirmasi resmi oleh pihak agensi. Terkadang aku tidak bisa tertidur pulas ketika tidak ada notifikasi yang muncul di sosial media mereka.

Aku meyakini bahwa apapun yang menjadi mimpi kita harus diperjuangkan. Tidak ada batasan yang mampu menghalangi jalan mimpi itu sekalipun keterbatasan diri kita sendiri. Aku memperjuangkan apa yang menjadi kebahagiaanku termasuk sebagai seorang penggemar. Jika orang berkata itu tidak mungkin, maka aku akan mengatakan dengan lantang "I Can Do It".

Namun pada akhirnya saat aku beranjak menjadi dewasa dan sibuk dengan kehidupan sebagai orang dewasa, aku mulai jarang mendengarkan lagu-lagu mereka. Aku mulai jarang melihat sosial media mereka, perlahan semua itu tergeser dengan bertumpuk-tumpuk deadline pekerjaan yang menati untuk segera diselesaikan.

Masa remaja bersama mereka adalah masa-masa penuh warna dan semangat dalam meraih cita-cita. Transisi dari remaja menuju dewasa pada akhirnya menyadarkanku bahwa saat dewasa aku mulai berhenti dari dunia fangirl. Terkadang aku berpikir apa aku menjadi salah ketika aku mulai sibuk dengan rutinitas yang sedari dulu memang aku cita-citakan.

Aku tidak melupakan mereka.
Aku hanya berhenti sejenak untuk mewujudkan impianku.
Seperti pesan mereka untuk semua Army.💜

🦒Hi, Putri here!

Sorry banget yah ini ceritanya sengaja aku tulis ulang dan berbeda dengan yang awal dipublish. Sebagai pemula dalam dunia kepenulisan, aku mau tulisanku lebih berisi baik dari segi bahasa maupun dari segi moral.

FYI karena cerita ini 100% mengalami perubahan, aku harap kalian tetep enjoy baca sampai menyeluruh yah. Thank u for ur attention and happy reading guys!

Yas & Min [END] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang